KUPANG, infontt.com – Mundurnya Ibrahim Agustinus Medah sebagai ketua DPD I partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pindah ke partai Hanura, tidak mempengaruhi soliditas yang telah terbangun semua pengurus sampai di tingkat bawah.
Bahkan, DPD I partai Golkar NTT yang saat ini dikendalikan oleh Plt ketua Melki Laka Lena justru lebih siap menghadapi berbagai hajatan politik kedepan, yakni Pemilihan Gubernur, Pemilihan Legislatif hingga Pemilihan Presiden nantinya.
Hal ini telah dipastikan dalam rapat perdana Melki Laka Lena sebagai Plt ketua DPD I Partai Golkar NTT, bersama seluruh pengurus, Rabu (20/9/2017). Rapat tersebut membahas sejumlah agenda penting yang berkaitan dengan eksistensi partai Golkar NTT kedepan.
Yang juga tak kalah penting ialah persiapan Musyarawah Daerah Luar Biasa (Musdalub), untuk mencari pengganti Ibrahim Agustinus Medah sebagai ketua DPD 1 Partai Golkar NTT. Meski demikian, belum ada kepastian kapan dan dimana Musdalub tersebut berlangsung.
“Nanti kami masih akan rapat lagi untuk menentukan waktu berlangsungnya Musdalub,” ujar Plt ketua DPD 1 partai Golkar NTT, Melki Laka Lena.
Sementara itu, berkaitan dengan posisi Melki Laka Lena yang telah ditetapkan oleh partai Golkar untuk maju di Pilgub 2018, ketua harian Golkar NTT, Mohamad Ansor menegaskan bahwa dari semua aspirasi yang terjaring dari semua pengurus Golkar, menginginkan Melki Laka Lena maju sebagai Calon Gubernur, bukan Wakil Gubernur.
Meski demikian, pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya kepada DPP untuk menetapkan. “Kami dalam posisi masih menunggu penetapan dari DPP partai Golkar. Tapi aspirasi yang ada bahwa figur partai Golkar harus maju sebagai calon gubernur,” katanya.
Dia menambahkan, jika sudah ada SK penetapan dari mitra Koalisi, maka paket yang nantinya diusung akan siap dideklarasi. Menurutnya, banyak juga masukan agar Golkar membangun komunikasi agar mendapat dukungan dari partai lain, terutama pendukung pemerintah.
Hadir dalam rapat perdana bersama Plt ketua DPD I partai Golkar saat itu, Sekertaris DPD, Thomas Tiba, Bendahara, Alfridus Bria Seran, serta sejumlah pengurus lainnya seperti Anwar Pua Geno dan Beny Taopan. (Yus/berandanusantara.com)