Kupang-infontt.com,- Bakal Calon Bupati Kupang Periode 2018-2023 dari Paket TERKINI, Selvester M. Banfatin atau biasa dikenal Veki Banfatin mengatakan bahwa pemilu niscaya sebagai sebuah kompetisi dan pertandingan sebuah tim yang tentunya akan menghasilkan pemenang. “Pemenang dan tim yang kalah harus memegang tinggi sportifitas dalam artian siap menerima kemenangan dan siap pula menerima kekalahan,” jelasnya ketika duduk berdiskusi dengan masyarakat, Kamis (21/09/2017).
Menurut Veki, berbicara masalah politik, bukan politik kayanya jika tidak ada intrik dan manuver-manuver yang indah. Terkadang kecurangan pun kerap dijumpai. Apapun alasannya kecurangan tersebut bukanlah budaya politik yang baik di daerah ini. “Budaya perpolitikan Indonesia sangat menjunjung tinggi kedewasaan dan sportifitas baik dalam proses maupun pelaksanaan atau perhelatan politik tersebut (Pemilu). Implementasi terpenting dalam budaya politik Indonesia adalah sportif dalam menyikapi proses dan hasil pilkada,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga menghimbau agar semua simpatisan paket TERKINI harus menjaga etika dan harus netral dalam mendukung dirinya dan Johannis Silvester Ottemoesoe. “Berbicara masalah kedewasaan dan sportivitas berpolitik, akhir-akhir ini banyak daerah yang mengalami berbagai konflik yang terjadi akibat kurangnya kedewasaan dan sportifitas dalam pilkada,” ungkapnya.
Masih banyak lagi konflik dalam Pilkada yang disebabkan rendahnya kedewasaan berpolitik dan sportif menerima hasil apapun. Sama seperti Pilkada, Pemilu tanpa sportifitas yang tinggi juga rawan konflik.
“Dalam teori Politik Partisipan, sportifitas sangat dijunjung tinggi khususnya dalam penerapan politik partisipan itu sendiri. Dalam penerapan budaya politik itu sendiri kita harus memaknai betul apa itu pesta demokrasi, dimana masyarakat harus benar-benar cerdas dalam menyongsong pilkada ini, agar kedepannya berbagai persoalan masyarakat benar-benar dapat teratasi dengan baik,” jelas Veki.
Untuk itu sikap sportifitas, Veki mengharapkan agar perlu dijunjung tinggi oleh seluruh masyarakat NTT, khususnya di Kabupaten Kupang dan seluruh peserta Pemilu, sehingga kekhawatiran-kehawatiran akan terjadinya konflik dapat dicegah. Selain menanamkan dan menjunjung tinggi sportivitas, pemahaman akan tujuan Pemilu juga penting untuk ditanamkan, mengingat Pemilu hanya sebuah proses untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas demi pembangunan daerah yang lebih baik kedepannya.
“Harapannya massa pendukung calon dan partai politik tertentu tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan dari Pemilu tersebut, agar konflik dan kecurangan-kecurangan dapat dihindari,” pungkas Veki. (Chris Bani)
