Kupang-InfoNTT.com,- Pada awal kepemimpin Bupati Yosef Lede dan Wakil Bupati Aurum Obe Titu Eki, Pemerintah Kabupaten Kupang langsung eksekusi program tour keagamaan ke Turki, yang bertujuan untuk memperkuat spiritualitas dan toleransi antar umat beragama.
Program ini merupakan bagian dari visi dan misi Yosef Lede dan Aurum Obe Titu Eki. Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerukunan dan toleransi.
Di tengah perdebatan terkait program tersebut, Bupati Kupang Yosef Lede tetap kukuh dengan visi misinya. Lalu mengapa negara tujuan adalah Turki? Negeri Dua Benua tersebut merupakan sebuah negara yang terletak di persimpangan Eropa dan Asia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Dari Hagia Sophia yang megah hingga Masjid Biru yang indah, Turki menawarkan pengalaman spiritual yang tak terlupakan.
Program tour keagamaan Pemkab Kupang ini membawa para Hamba Allah mengunjungi tujuh gereja yang disebutkan dalam Kitab Wahyu, yaitu Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Setiap gereja memiliki kisah iman yang unik dan menjadi inspirasi bagi umat Kristen di seluruh dunia.
Selain mengunjungi gereja-gereja, peserta juga mengunjungi situs-situs bersejarah lainnya, seperti Topkapi Palace, Grand Bazaar, dan Bosphorus Cruise. Mereka juga akan menikmati keindahan alam Cappadocia, yang terkenal dengan lanskap uniknya.
Program tour keagamaan yang digagas Yosef Lede dan Aurum Titu Eki bukan hanya tentang perjalanan, tetapi juga tentang pengalaman spiritual yang mendalam. Peserta diajak untuk merenungkan kembali makna panggilan iman mereka dan memperkuat relasi dengan Tuhan.
Dengan program ini, Pemerintah Kabupaten Kupang berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerukunan dan toleransi, serta memperkuat spiritualitas umat beragama.
Selain itu, program tour keagamaan ini merupakan langkah yang sangat baik dalam mempromosikan kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Dengan mengunjungi situs-situs bersejarah dan keagamaan, peserta dapat memperdalam pemahaman mereka tentang agama dan budaya lain.
Namun perlu juga penulis memberikan saran, bahwa perlu adanya perluasan program. Pemkab Kupang dapat mempertimbangkan untuk memperluas program ini ke agama lain, seperti Kristus Katolik dan juga Islam, untuk meningkatkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama.
Selanjutnya peningkatan kualitas. Pemerintah Kabupaten Kupang dapat meningkatkan kualitas program dengan menambahkan kegiatan-kegiatan yang lebih interaktif dan edukatif, seperti seminar, diskusi, dan workshop. Juga memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk mengikuti program ini, terutama mereka yang kurang mampu.
Jangan lupa Pemkab Kupang perlu melakukan evaluasi dan monitoring secara teratur untuk memastikan bahwa program ini berjalan efektif dan mencapai tujuannya. Tuhan memberkati
Penulis: Chris Bani (Jurnalis)
