Tobu-InfoNTT.com,- Pergumulan selama 10 Tahun, akhirnya masyarakat Desa Bonle’u, Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan serta Desa Noepesu, Kabupaten Timor Tengah Utara akhirnya terjawab.
Salah satu program expedisi 1000 jembatan gantung se-Indonesia Vertical Rescue Indonesia (VRI) yang bekerja sama dengan Satgas Pamtas RI-RDTL membangun jembatan gantung untuk penghubung antara dua Desa tersebut. Pekerjaan selesai tepat waktu, dan Selasa (14/07/2020) akhirnya jembatan gantung tersebut diresmikan oleh Komandan Satgas RI-RDTL, Letkol Inf. Wisyudha Utama.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS, Letkol Inf. Wisyudha Utama kepada awak media mengatakan, jembatan tersebut dibangun kurang lebih 9 hari dengan panjang jembatan 80 meter dan diperkirakan bisa bertahan hingga 15 tahun kedepan. Pekerjaan jembatan ini sudah direncanakan sejak lama, namun karena adanya wabah Covid 19, maka ditunda dan baru bisa dikerjakan di era new normal ini.
Selain itu, pembangunan jembatan juga merupakan wujud pengabdian dan upaya ikut membantu masyarakat yang kesulitan, terutama saat musim hujan, jikalau banjir setiap tahunnya selalu ada korban.
“Saya sebagai Komandan Satgas juga berterima kasih kepada masyarakat dua desa ini karena sudah mengorbankan fisik untuk membantu kami menyelesaikan pekerjaan jembatan tersebut. Semoga dengan adanya jembatan gantung Bima Sakti, seluruh aktivitas masyarakat jadi lancar dan juga membantu ekonomi masyarakat dua desa,” ujar Letkol Inf. Wisyudha.
Sedangkan Komandan Vertical Rescue Indonesia (VRI) menambahkan, TNI tidak hanya bekerja membuat jembatan, tetapi juga mengajari masyarakat agar setia merawat jembatan Bima Sakti ini, yang nantinya bisa bertahan lama dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang melintas.
“Kami sudah membangun kurang lebih 102 unit jembatan gantung seperti ini di 12 provinsi se Indonesia, di mana jembatan tepanjang itu ada di Jawa serta yang tertinggi ada di Papua. Sedangkan jembatan gantung terindah ada di NTT, yakni diantara Desa Bonle’u dan Noepesu.
Kepala Desa Bonle’u, Chornelis Anin bersama Kepala Desa Noepesu, Yoseph Mamo kepada awak media mengatakan hal yang sama bahwa masyarakat sangat membutuhkan jembatan dan akhirnya terjawab. Pemerintah desa berharap kedepan ada perhatian pemerintah untuk membangun jembatan permanen agar mobil bisa melewatinya.
”Kami bersama masyarakat merasa senang karena adanya jembatan yang indah ini. Perjuangan kami setiap tahun untuk ada jembatan, namun tidak ada jawaban. Melalui TNI dan VRI akhirnya jembatan pergumulan kami tercapai, dan tentu masyarakat sangat bahagia,” ungkap Kades Bonle’u.
Laporan: Welem Leba