Ba’a-Rote, infontt.com Semy Lazarus B. seorang anggota TNI (AD) bertugas di Rote-Ndao. Sesudah berdinas pada pagi harinya, sore hingga malam ia melanjutkan tugas lain yang disebutkannya sebagai pelayanan. Pak Semy, biasa ia dipanggil terpanggil untuk melakoni tugas di radio untuk menyiarkan Firman Tuhan kepada masyarakat pendengar radio. Ia meyakini bahwa tugas di luar jam dinasnya adalah anugerah yang Tuhan berikan kepadanya. Ia bersyukur bahwa sekalipun ia seorang anggota TNI (AD) yang dalam anggapan khalayak tidak mungkin melakukan hal itu, tetapi Tuhan menghendaki hal itu terjadi padanya.
Dikisahkan bahwa ia pernah bertugas di berbagai tempat. Ia bahkan mengimpikan bila harus berpindah tempat maka ada satu tempat yang ia tidak mau ke sana yaitu Rote. Tetapi, ternyata Tuhan menggiringnya ke Rote. Setibanya di Rote, ia memilih pergi ke Fiulain tempat dimana Injil untuk pertama kalinya disebar pada 284 tahun yang lalu. Ia berlutut dan berdo’a di dalam rumah gereja yang dibangun tetapi pemanfaatannya hanya sewaktu-waktu. Ia berharap Tuhan memberikan hikmat untuk memahami tugas yang baru di tempat lama dalam komunitasnya sendiri. Tuhan menjawab doanya dengan menjadikannya seorang penyiar radio yang sekaligus menyampaikan firman Tuhan dalam bentuk renungan
Ia sadar kalau ia tidak mempunyai latar belakang pendidikan teologi. Walau demikian keyakinannya bahwa Roh Kudus Tuhan pasti menyertai dan memberikan kata-kata yang tepat agar mudah dimengerti oleh masyarakat pendengar radio.
Visinya untuk pembangunan di Rote-Ndao adalah, jika Tuhan berkenan, biarlah suatu ketika destinasi wisata rohani seperti yang dimiliki oleh Kabuapten Rote-Ndao dapat dibangun untuk menjadi tujuan wisata rohani, dimana orang dapat beribadah di tempat yang luas, menikmati keindahan alam sambil memuliakan Tuhan pencipta alam itu sendiri. (roni)