Pelukan Melki Laka Lena untuk Ibunda, Ada Cinta yang Tak Terkatakan

Kupang-InfoNTT.com,- Matahari belum terlalu tinggi ketika pesawat Batik Air yang membawa Melki Laka Lena mendarat mulus di Bandara El Tari Kupang, Sabtu, 1 Maret 2025 pagi.

Angin lembut menyapu wajah-wajah yang menanti di ruang kedatangan. Ada cinta yang tak terkatakan, seperti rindu yang menunggu rumahnya.

Bacaan Lainnya

Di antara kerumunan, seorang perempuan tua duduk tenang di kursi roda. Wajahnya teduh, garis-garis usia memahat lembut di sana.

Matanya tak lepas memandang pintu kedatangan, seolah menghitung setiap detik. Jemarinya sesekali bergerak pelan, seperti sedang merapal doa.

Dia adalah Sofia Wangga, ibunda Melki Laka Lena, putra yang baru saja kembali ke tanah kelahirannya sebagai Gubernur NTT yang baru dilantik.

Setelah sekian lama terpisah jarak dan waktu, pagi itu menjadi ruang perjumpaan yang disusun semesta dengan begitu khidmat.

Pintu kedatangan terbuka. Sosok yang dinanti akhirnya muncul. Melki Laka Lena melangkah perlahan, didampingi sang istri, Mindriyati Astiningsih Laka Lena, dan putri mereka, Michele Pinenta Riviera Laka Lena.

Wajah Melki tampak lelah setelah perjalanan panjang. Tetapi ada sinar hangat yang tak bisa disembunyikan begitu matanya menangkap sosok ibunya.

Langkahnya semakin cepat. Ada desakan rindu yang tak bisa lagi menunggu. Dan saat akhirnya ia berdiri di hadapan ibunya. “Ma…” sapa Melki.

Melki langsung meraih tangan ibunya, lalu memeluknya erat. Di kursi roda itu, tubuh renta yang menahan rindu seketika luruh dalam pelukan anak yang pulang. Senyum Melki pun tak pernah lepas dari bibirnya.

Sang istri menyusul, mencium tangan dan memeluk penuh hormat. Begitu pula sang anak, menyentuhkan kasih pada nenek yang selama ini mungkin hanya disapa lewat layar ponsel.

Orang-orang di sekitar terdiam. Ada yang tersenyum haru, ada pula yang diam-diam menghapus sudut mata yang basah.

Saat akhirnya Melki berdiri. la menggenggam tangan ibunya dengan lembut. Suaranya pelan berbisik. “Doa mama sudah dikabulkan,” bisik Melki.

Sofia Wangga tersenyum. Senyum yang menyimpan doa panjang, harapan yang tak pernah putus, dan cinta yang tak pernah berkurang.

Tidak ada jarak yang terlalu jauh, dan tidak ada waktu yang terlalu lama, ketika cinta selalu menemukan jalan untuk pulang.(*haluanntt.com)

Pos terkait