Jerry Manafe Minta Perangkat Daerah dan LSM Bari Masukan untuk Penanganan Stunting 

Foto: Prokopim Setda Kabupaten Kupang.

Oelamasi-InfoNTT.com,- Penurunan angka stunting masih menjadi isu strategis dan menjadi program prioritas dalam perencanaan pembangunan tahun, disamping 4 isu strategis lainnya yaitu pengentasan kemiskinan, pengendalian laju inflasi, antisipasi rawan pangan dan pemenuhan layanan dasar.

Ini berarti bahwa penanganan stunting membutuhkan penanganan yang serius, lebih tepat sasaran dan berkelanjutan dengan tujuan tidak hanya menurunkan angka stunting tapi juga mencegah munculnya kasus baru.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, saat dirinya membuka aksi konvergensi stunting tingkat kabupaten Kupang beberapa waktu lalu tentang aksi 1 ( analisa situasi) dan aksi 2 (rencana kegiatan) tahun 2025, mengatakan bahwa data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat, menunjukkan prevalensi stunting Kabupaten Kupang hasil pengukuran bulan Februari 2024, berada pada angka 12,35 persen atau 3.574 balita stunting dari 28.940 balita yang diukur, menurun 3,83 persen atau 1.325 balita stunting dari pengukuran Februari tahun 2023.

Menurutnya, penurunan ini tentu tidak terlepas dari kerja sama semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya penanganan stunting baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif. Harus ada kolaborasi dari setiap lembaga terkait baik pemerintah maupun non pemerintah sampai pada sasaran yg benar-benar membutuhkan.

“Jangan ada ego sektor dalam menurunkan angka stunting d kab. Kupang. Karena stunting merupakan masalah kemanusiaan yang harus segera diselesaikan”, ujar Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe.

Jerry Manafe menjelaskan bahwa Pemda telah memiliki wadah koordinasi dan komunikasi melalui pembentukan TPPS di tingkat kabupaten sampai ke desa. Ia berharap, TPPS dapat menjadi corong yang melibatkan semua unsur dalam penanganan utamanya melalui pemberian edukasi terhadap masyarakat tentang pola asuh, pola makan serta pola hidup bersih dan sehat.

Dirinya mengharapkan agara perangkat daerah, perangkat kecamatan hingga desa, puskesmas, instansi maupun LSM dapat memberikan masukan dan saran untuk penanganan yang lebih baik dan didukung dengan data yang akurat dilapangan.

“Mari kita optimalkan seluruh sumber daya dan potensi yang ada, kita kurangi pembebanan anggaran pada belanja-belanja yang bersifat rutinitas dan operasional semata dan kita tingkatkan belanja barang dan jasa juga belanja modal yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat sehingga target capaian kita dalam RPJMD untuk penurunan stunting di kab. Kupang tahun 2024 menjadi 9,3 persen dapat tercapai,” jelasnya.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring dan diikuti oleh Plt. Asisten I Sekda Kabupaten Kupang Dikson Selan, Pokja Stunting AKI AKB Propinsi NTT, perwakilan Bapelitbangda Propinsi NTT, para Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang salah satunya Kepala DP2KBP3A dr. Tjokorda I.S.F. Swastika, para Camat, Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Kupang, para Kapus, PLKB, para Pimpinan NGO/LSM.

Pos terkait