Viktor Laiskodat Resmi Membuka Musrenbang RKPD Pemprov NTT Tahun 2022

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Ketua DPRD NTT Emelia Julia Nomleni.

Kupang-InfoNTT.com,- Mengusung tema PEMULIHAN KESEHATAN DAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DAN KEMANDIRIAN LOKAL, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Pemprov NTT tahun 2022 resmi digelar, Senin (25/04/2022) di Aston Ballrom Hotel Kupang.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Kepala Bapenas (Deputi Bidang Politik Hukum Pertahanan dan Keamanan Bapenas) S. Sudarso, Forkopimda NTT, Seluruh Bupati dan Wakil Bupati Provinsi NTT, para Ketua DPRD se-NTT, para pimpinan OPD se-NTT, Organisasi Daerah atau LSM dan awak media.

Bacaan Lainnya

Kepala Bagian Pengembangan SDM Kemendagri Dr. Sugeng Haryono, dalam arahannya mewakili Mendagri, mengapresiasi seluruh pihak yang telah mengerahkan tenaga dan pikirannya dalam penyusunan rencana pembangunan Provinsi NTT.

Sugeng menuturkan, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Propinsi NTT 2018-2023, terkait Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kunci, diantaranya angka rata-rata lama sekolah, angka KIA, nilai tukar petani dan nelayan, beberapa hal tersebut masih belum mencapai target. Kedepan
dibutuhkan langkah strategis termasuk konsolidasi secara intensif seluruh organisasi perangkat daerah dalam mencapai target, mengingat tahun 2023 adalah tahun terakhir dalam melaksanakan RPJMD.

Dirinya juga membahas penanggulangan kemiskinan ekstrim di NTT, yang mana perlu ditangani dengan upaya strategis dan terukur dengan melibatkan lintas sektor agar target kemiskinan ekstrim menjadi 0 persen di tahun 2024 dapat terwujud.

Sugeng juga menjelaskan, saat ini Kemendagri bersama BKKBN serta Kemensos telah menverifikasi dan validasi basis data by name by address. Besar harapannya, Pemprov NTT pada tahun 2023 menetapkan dukungan verifikasi dan validasi data terpadu kesejahteraan sosial dalam bentuk program dan kegiatan serta pendanaannya. Sehingga intervensi penurunan kemiskinan dapat berjalan efektif karena berbasis data akurat.

“Salah satu potensi dan unggulan di Propinsi NTT adalah sektor pertanian. Kami harapkan pemprov dapat mengoptimalkan hasil dari sektor pertanian dari segi kualitas dan kuantitas demi meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian,” ungkap Haryono.

Pada kesempatan ini juga, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni mengatakan, DPRD NTT mengucapkan terima kasih dan menyambut baik Musrenbang ini. DPRD berharap bisa menjalin komunikasi yang insentif dalam membahasa dan menyusun RKPD prop NTT.

“Tentu ini menjadi momentum yang strategis dalam membangun arah pembangunan, tujuan capaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT,” ujarnya.

Emi Nomleni menambahkan, melalui Musrenbang ini juga, DPRD perlu memberi masukan dalam menyusun program dan kegiatan daerah tahun 2023 nanti. Rangkaian kegiatan ini berfungsi sebagai konsultasi publik untuk menyelaraskan rancangan RKPD dengan usulan masyarakat melalui tahapan Musrenbang (negosiasi, rekonsiliasi dan harmonisasi) antara pemerintah dan para pemangku kepentingan non pemerintah.

“Pokir yang telah diinput dalam SIPD daerah akan kami serahkan kepada Gubernur NTT untuk bisa dilengkapi dan ditindaklanjuti. Semoga kegiatan Musrenbang ini berguna untuk pengabdian kita kepada Provinsi NTT,” tutup Emi Nomleni.

Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya saat membuka Musrenbang RKPD Tahun 2023, sedikit menjelaskan tentang Stunting di NTT sudah berkisar 22,9 persen.

Gubernur NTT mengucapkan terima kasih kepada para Bupati dan Walikota yang sudah berusaha menurunkan angka Stunting di NTT. Tidak hanya berbicara soal stunting, namun juga membahas tentang target Kematian Ibu dan Anak (KIA), di mana KIA tidak boleh memiliki target sekian persen. Namun targetnya harus 0 persen.

Gubernur VBL juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Bapenas dan Mendagri yang sudah membantu. Di mana NTT bukan hanya terkena bencana Covid-19 saja, namun juga terkena badai Seroja. Dibandingkan dengan provinsi lainnya, dalam menghadapi kemiskinan, masyarakat NTT memiliki daya tahan yang luar biasa dalam kondisi apapun.

Viktor Laiskodat mengatakan, perencanaannya sudah bagus namun harus diikuti dengan kerja sama yang baik dari Pemerintah Pusat sampai ke desa- desa.

“Perencanaan sehebat apapun, jika cara kerjanya tidak disiplin maka masyarakatnya juga tidak akan maju. Berbicara tentang program TJPS, saat saya melakukan kunjungan kerja di beberapa tempat, program ini berhasil dilaksanakan. Karena itu, jika etos kerja kita bagus, akan berdampak pada kemajuan Provinsi NTT,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, Musrenbang yang dilakukan selama bertahun-tahun selalu gagal karena tidak dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, inti dari Musrenbang kali ini adalah bukan perencanaan namun niat setiap kita untuk mengerjakan semua yang telah direncanakan.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, karena itu saya harapkan semua yang hadir saat ini adalah orang-orang penentu maju mundurnya Provinsi NTT,” kata Laiskodat.

VBL dalam pemaparannya berpesan kepada pihak Kemendagri dan Bapenas agar meninggalkan stigma buruk tentang Provinsi NTT dan tetap selalu berjalan bersama Propinsi NTT.

“Provinsi NTT dalam situasi apapun, Bupati dan para stakeholder mampu melakukan pembangunan secara baik,” tutupnya.

Laporan: Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Kupang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *