Kupang-InfoNTT.com,- Dewan Pimpinan Wilayah Media Online Indonesia (MOI) Provinsi NTT berikan peringatan keras serta himbauan kepada publik atas adanya oknum wartawan yang sering mengaku-ngaku adalah bagian dari organisasi MOI.
Hal ini ditegaskan Rusydi Saleh Maga selaku Wakil Ketua I DPW MOI Provinsi NTT, Kamis (29/07/2021) sore. Rusydi memberikan peringatan keras kepada oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang suka mengaku-ngaku dari MOI.
“Kami tekankan ini merupakan peringatan keras serta himbauan kepada masyarakat agar setiap ada wartawan yang datang dengan menggunakan nama MOI, tolong catat nama, foto, rekam atau screenshot lalu sampaikan kepada kami,” ujarnya.
Dikatakan Rusydi Maga, beberapa oknum yang telah keluar maupun dikeluarkan, diketahui masih suka catut-catut nama MOI. “Ini peringatan keras dari DPW MOI Provinsi NTT, sebelum kita ambil langkah hukum,” tegasnya.
Menurut Rusdy, sebelumnya telah ada beberapa laporan dari masyarakat hingga lembaga-lembaga yang merupakan mitra DPW MOI NTT terhadap beberapa oknum wartawan yang mengaku dari MOI.
“Apa yang terjadi di luar sana kita diberitahukan. Mereka melakukan koordinasi langsung dengan DPW MOI NTT. Jadi saya tegaskan bahwa nantinya mereka akan kita laporkan ke Polda NTT,” ungkapnya.
Rusdy Maga juga meminta agar oknum wartawan tersebut harus berhati-hati, karena laporan polisi nantinya berlapis karena diduga juga terindikasi melakukan kegiatan cyber crime.
“Kita ingatkan sekali lagi kepada oknum-oknum ini untuk tidak terus bermain-main. Kami DPW MOI NTT siap datangkan data dari pihak Facebook Indonesia di Jakarta atas kegiatan cyber crime yang mereka perbuat selama ini. Kita akan bentuk tim analisis hukum untuk melakukan pengkajian di sini,” jelasnya.
Sementara itu, Andre Lado sebagai Sekretaris MOI NTT ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa dirinya belum mendapatkan informasi terkait informasi tersebut.
“Jika yang disampaikan kepada saya ini, terkait apa yang disampaikan oleh Rusydi Maga selaku Wakil Ketua I DPW MOI Provinsi NTT tersebut maka itu merupakan sikap organisasi,” ujar Andre. (*Tim)