DPC PAPPRI Kabupaten Kupang Bantu Sembako dan Pengobatan Nenek Agustina

DPC PAPPRI Kabupaten Kupang ketika menyerahkan bantuan bagi nenek Agustina Walu Djo

Oelamasi-InfoNTT.com,- Dewan Pimpnan Cabang (DPC) Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kabupaten Kupang yang dinahkodai oleh musisi senior Eman Luluporo, lakukan aksi peduli bagi sesama.

Kegiatan sosial ini dilakukan DPC PAPPRI Kabupaten Kupang dengan membantu paket sembako bagi keluarga kurang mampu terutama keluarga lansia, Sabtu (20/2/2021) di wilayah RT19/RW 09 Kelurahan Camplong I, Kecamatan Fatuleu.

Bacaan Lainnya

Sasaran kali ini adalah membantu seorang janda yang viral di media sosial karena keterbatasan biaya untuk berobat, yakni nenek Agustina Walu Djo (70). Nenek Agustina selama ini hidup hanya didampingi oleh anaknya Katarina Walu Djo (70).

Ketua PAPPRI Kabupaten Kupang, Eman Luluporo didampingin Wakil Ketua I, Gebby Manoe, Wakil Ketua II, Andre Seran dan Bendahara Ina Manafe-Leba, mengatakan aksi sosial DPC PAPPRI Kabupaten Kupang ini dilakukan secara spontan melalui informasi dari salah seorang ibu guru Yustin Boymau soal keprihatinan kehidupan keluarga tersebut.

“Melalui informasi tersebut, kami melakukan kordinasi untuk dapat mengatur waktu, sehingga hari ini secara spontan turun ke lokasi keluarga tersebut untuk memberikan bantuan paket sembako dan sejumlah uang untuk biaya pengobatan,” kata Eman yang telah berkiprah di dunia musik orgen tunggal sejak 2004 tersebut.

Dirinya mengaku, PAPPRI Kabupaten Kupang ini baru dibentuk kurang lebih dua minggu, sehingga sebelum pelantikan, masih dilakukannya koordinasi ke PAPPRI provinsi untuk dapat proses struktur organisasinya. Namun tentunya perlu ada suatu aksi kemanusiaan khususnya dalam membantu sesama.

“Kegiatan ini semata -semata hanya aksi kemanusian dalam membantu meringan beban hidup bagi keluarga yang kurang mampu di tengah pandemi Covid saat ini. Bantuan yang dilakukan DPC PAPPRI tanpa ada donatur dari luar, namun ini dilakukan dari hati yang tulus melalui sumbangan dari pengurus inti PAPPPRI sendiri, karena seni itu universal artinya tanpa batas, terlepas dari kami yang tergabung dalam PAPPRI adalah pelaku seni yang juga manusia punya hati nurani. Sehingga apa yang dilakukan ini adalah bagian dari aksi kemanusia,” ujarnya.

Pada kesampatan yang sama Wakil Ketua I, Gebby Manoe juga mengatakan, pelayanan berbagi kasih bersama yang dilakukan DPC PAPPRI Kabupaten Kupang semata-semata adanya rasa kepedulian bagi sesama terlebih janda dan lansia dari keluarga kurang mampu.

“Yang kami lakukan adalah hal kemanusian.Tidak etis jika tidak ada rasa kepedulian dari PAPPRI bagi sesama, sebab sebagai musisi maupun penyanyi pastinya mempunyai hati melihat sesama yang membutuhkan, lalu tidak dibantu,” katanya.

Menurutnya, berpedoman pada firman Tuhan tentunya semua punya mata, lalu mengapa tidak dapat melihat? Punya telinga namun mengapa tidak bisa mendengar jeritan dan kesusahan yang dialami oleh sesama yang benar-benar perlu mendapat perhatian? Ini adalah waktu atau kesempatan PAPPRI melakukan sebuah aksi nyata dalam membantu bagi sesama yang benar-benar membutuhkan ularan kasih.

“Sebagai musisi maupun penyanyi tentuny tidak hanya menuangkan bakat atau seninya lewat alunan musik maupun alunan suara yang merdu, tetapi juga memiliki rasa kepdulian bagi manusia itu juga penting sebab mereka adalah ciptaan Tuhan. Untuk itu tidak salah PAPPRI ambil bagian dalam hal kemanusiaan ini. Kita berharap kedepan ada hal yang lebih besar dilakukan PAPPRI,” katanya.

Dijelaskannya, saat ini kondisi dunia lagi diselemuti dengan pandemi Covid-19, maka tentunya cukup banyak keluarga dan basodara kita yang secara ekonomi kehidupan sangat memprihatikan. Apa lagi bagi sesama dari keluarga janda dan lansia yang kurang mampu harus bertahan hidup seperti yang dialami oleh keluarga Katerina Walu Djo bersama ibunya Agutina Walu Djo.

”Keduanya berpendapatan 30 ribu sampai 50 ribu perhari dengan hanya mencuci pakaian dari para tetangga sekitar, guna memenuhi hidup dengan membeli beras satu dua kilo. Ya kalau itu ada cucian, jika tidak maka tentunya berharap dari perhatian tetangga. Apalagi ibunya yang sudah usia lanjut yang saat sedang sakit pata tulang lengan akibat jatuh, pastinya mengalami kesulitan dan memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya,” katanya.

Gebby menambahkan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini banyak bantuan, namun tentunya sangat terhambat dengan administrasi kependudukan. Untuk itu dibutuhkan perhatian dari pemerintah dan wakil rakyat guna dapat membantu, agar keluarga yang tidak mampu seperti ini bisa juga mengakses bantuan tersebut.

“Kami tentunya berharap agar ada perhatian lebih bagi warga Kabupaten Kupang yang belum memiliki administrasi kependudukan bisa dibantu pemerintah. Mereka ini adalah janda lansia, tentunya patut mendapat perhatian. Sesuai informasi, ada empat keluarga lasia yang berada di wilayah tersebut tidak memiliki surat administrasi kependudukan, sehingga sulit mengakses bantuan dari pemerintah,” ungkap Gebby. (*Han)

Pos terkait