Oelamasi-InfoNTT.com,- Katarina Walujo anak perempuan nenek Agustina Walujo (88 tahun) yang sedang sakit dan tidak mampu berobat berlinang air mata sambil berucap terimakasih kepada Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry.
Ungkapan syukur dan terimakasih diucapkan oleh Katarina Walujo saat Johanis Mase Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang menyambangi rumah nenek Agustina Walujo, Jumat (19/2/2021) di RT 11/RW 09, Kelurahan Camplong 1,Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang – NTT.
Kehadiran Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atas perintah Ketua Komisi III DPR RI untuk menyerahkan sedikit perhatian partai terhadap kondisi yang sedang dialami nenek Agustina Walujo.
Johanis Mase mengatakan, apa yang dilakukan partainya sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama kepada nenek Agustina Walujo yang sedang sakit dan tidak mampu berobat.
Menurut Johanes Mase, partainya mengamatkan agar semua kader mengedepankan sikap gotong – royong, apa yang dialami nenek ini menggugah rasa kemanusiaan untuk membantu sesama yang mengalami musibah dan kekurangan.
“Sebagai bentuk tanda kasih hari ini, kami (PDIP) memberikan bantuan kasih atas kerja sama bapak Herman Heri, pak Ansi Lema, ibu Emi Nomleni dan Anggota DPRD Kabupaten Kupang. Jangan melihat besar kecilnya bantuan ini tapi niat kami tulus dan ikhlas,” ungkap Mase.
DPC PDIP Kabupaten Kupang kata Mase, akan terus mengawal pengobatan nenek Agustina Walujo, dan berjanji akan berkoordinasi dengan RSUD Naibonat agar mengirimkan tenaga medis untuk memberi bantuan kesehatan kepada nenek Waludjo. Termasuk pula mengawal agar keluarga ini memperoleh hak sebagai warga negara.
“Kami berkomitmen setiap bulan akan berkunjung dan membantu hingga nenek sembuh, terkait kesulitan air bersih kami akan berupaya untuk membangun satu unit bak penampung,” ujarnya.
Katarina Waludjo, anak perempuan dari nenek Agustina Walujo sambil berlinang air mata, mengucap terimakasih kepada Herman Herey Ketua Komisi III DRP RI, Ansy Lema Anggota DPR RI, dan Emy Nomleni Ketua DPRD NTT.
Ia mengisahkan, setelah ayahnya meninggal beberapa tahun lalu, Dirinya hidup bersama nenek Agustina. Hidupnya bergantung pada hasil kerja mencuci pakaian orang dengan upah Rp. 20.000 – Rp. 50.000. Uang sejumlah itu digunakan untuk membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya.
“limpah terima kasih kepada Bapak Herman Herry, bapak Ansi Lema, Ibu Emi Nomleni dan seluruh Anggota DPRD Kabupaten Kupang yang sudah membantu kami, Saya dan mama saya tidak dapat membalas budi baik bapak/Ibu namun saya yakin Tuhan pasti memberikan yang terbaik buat bapak ibu,” ungkap Katarina.
Untuk diketahui, nenek Agustina Walujo (88 tahun), pada hari Senin (15/02) jatuh di depan rumahnya hingga berakibat lengan kanannya patah, sampai saat ini hanya terbaring di tempat tidur.
Kondisi rumahnya juga sangat memprihatinkan, untuk penerangan listrik numpang dari tetangga, kondisi dapur tidak layak, MCK juga numpang pada tetangga dan kesulitan sumber air bersih. (Leon)