Bangun Tahun 2019 dengan Anggaran Milyar Rupiah, Sumur Bor Milik PU di Oenuntono Mubazir

Proyek sumur bor yang dibangun P2AT NTT yang tidak pernah dinikmati masyarakat Oenuntono.

Kupang-InfoNTT.com,- Dua titik sumur bor yang dibangun oleh PU Kabupaten Kupan sejak Tahun 2019 di Desa Oenuntono, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang mubazir dan tidak beroperasi. Proyek ini telah yang menelan anggaran mencapai 1 Milyar rupiah.

Dua titik sumur bor tersebut berada di Desa Oenuntono, tepatnya di RT/06 RW/03 Dusun 02. Demikian diungkapkan Ambrosius Manggoa Ketua BPD Oenuntono kepada media ini, Rabu (17/02/2021) siang.

Bacaan Lainnya

Menurut Manggoa, pengerjaan sumur bor tersebut sudah selesai 100 persen, baik dari tahap awal pengeboran sampai dengan instalasi perpipaan ke rumah warga, namun kenyataannya sampai saat ini belum dinikmati masyarakat Desa Oenuntono.

“Ini sangat merugikan kami. Saya pikir dengan dana yang cukup besar yang digelontorkan pemerintah, bisa menjawab persoalan kami, tetapi sayangnya sampai detik ini airnya tidak ada,” ujarnya.

Ironisnya lagi kata Manggoa, pembangunan sumur bor tersebut belum pernah digunakan, akan tetapi sudah ada penyerahan kunci dari CV. MNS selaku pemegang tender. Dirinya mempertanyakan tahap ini, bagaimana mungkin belum ada air, tapi sudah ada penyerahan kunci, seolah-olah masyarakat kecil dibodohi dan tidak mengerti apa-apa.

Manggoa berharap agar pembangunan 2 titik sumur bor ini bisa dilihat dan ditindak lanjut lagi oleh pihak terkait, baik itu dari pusat sampai dengan tingkat bawah.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Desa Oenuntono Oktovianus Meo, bahwa setiap pembangunan itu lebih diutamakan dan dilihat adalah asas manfaatnya, kemudian ditambah lagi prioritasnya.

“Pembangunan dua sumur bor yang dibangun sejak 2019 diwilayah ini sangat tidak memenuhi asas manfaatnya. Sudah dua tahun selesai tapi tidak beroperasi sama sekali, masyarakat terus merana dengan krisis air tetapi faktanya di lapangan masih mengalami persoalan yang cukup memprihatinkan bagi masyarakat Desa Oenuntono,” jelas Oktovianus.

Laporan: Jimy Kapitan

Pos terkait