Kades Batnun Bantah Pukul Warga, Sekdes dan Kaur Pemberdayaan Akui Terlibat Penganiayaan

Ilustrasi

Amanuban Selatan-InfoNTT.com,- Kepala Desa Batnun Antonius Lekiwatu ketika dikonfirmasi, Kamis (05/11/2020) malam, membenarkan terkait adanya dugaan pengeroyokan terhadap tiga korban, yakni Amin Faot, Alibunus Faot serta Casio Alfonso pada 02 November 2020 lalu.

Antonius Lekiwatu menjelaskan, sebelum terjadinya pemukulan tersebut, ada rapat atau musyarawarah desa bersama RT/RW, Dusun, BPD, tokoh perempuan dan tokoh pemuda di kantor Desa Batnun. Namun sementara rapat berjalan datanglah salah satu warga yakni Agus Faot, tapi karena ada rapat maka ditunggu hingga jedah makan siang.

Bacaan Lainnya

“Setelah makan siang, Agus Faot menyampaikan ke saya bahwa adiknya Albinus Faot bangun rumah di tempat lain, padahal sebelumnya sudah ada patok tanah di tempat yang ditunjuk oleh Ketua RT, Thomas Kasse,” ungkap Kades Batnun.

Mendengar laporan Agus Faot tersebut, Kades langsung perintahkan Kepala Dusun Yeri Nabuasa untuk menjemput Albinus Faot agar diselesaikan secara kekeluargaan. Setelah Albinus Faot sampai di kantor desa, kemudian ditanya persoalan patok tersebut dan alasan bangun rumah di tempat lain, maka Albinus menjawab bahwa yang memberikan tanah untuk bangun rumah yang saat ini sementara dibangun adalah Usif (Raja).

Jawaban Albinus Faot ini kemudian membuat Ketua RT Thomas Kasse merasa tidak dihargai dan langsung menampar Albinus Faot dan Amin Faot. “Bapak RT Thomas Kasse merasa tidak dihargai karena sudah sama-sama dengan RT patok rumah di tempat yang disepakati sebelumnya, tapi kemudian bangun rumah di tempat lain, itu yang buat bapak RT marah dan bangun langsung tampeleng ke dua korban bukan pukul,” ujar Kades.

Usai dari kantor desa, semua pihak kemudian menuju ke lokasi pembangunan rumahnya Albinus Faot, di mana rumah tersebut juga ditemukan bangun di depan rumahnya Kristofel Pita’i yang jaraknya sangat berdekatan.

Ketika berada di lokasi, ada seorang pria yang menggunakan jaket dengan penutup kepala (topi), dan menurut Kades Batnun, dirinya tidak mengenali pria tersebut. Pria itu kemudian menolak atau mendorong salah satu tiang rumah, dan kades lalu menegur namun dibantah oleh pria tersebut.

“Saya menegur agar hati-hati, awas kena orang. Lalu dia sambung, mau kena sapa sapa, mau pata pata. Mendengar itu saya tidak merespon. Saya duduk diam saja. Terkait pemberitaan bahwa kades juga ikut pukul itu keliru, di situ langsung Sekdes saya spontan langsung pukul, diikuti oleh Kaur Pemberdayaan Arny Kase yang juga ikut pukul,” jelas Kades Batnun.

Sekertaris Desa Batnun Yanris Tanesib yang ditanyai terkait informasi penganiayaan mengakui dirinya ikut terlibat dalam pemukulan tersebut. “ Saya ikut pukul karena saking emosi. Saya marah karena Albinus Faot ini warga Desa Oe’ekam, Kecamatan Noebeba, baru datang ke Desa Batnun sudah mulai bikin kacau, makanya saya spontan langsung pukul,” ungkap Sekdes.

Yanris Tanesib juga menambahkan, bahwa ketika tiba di TKP, dirinya dan Kaur Pemberdayaan Arny Kasse karena sudah emosi dengan lontaran bahasa yang keluar dari mulut Casio Alfonso, maka keduanya spontan langsung memukul korban, meski keduanya dalam keadaan berpakaian dinas.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait