Pemerintah Desa Nekbaun sendiri, diperkirakan kurang lebih 40 KK saat ini (2019) mendapatkan ternak untuk dipelihara.
Isak Amnifu, Kepala Desa Nekbaun yang ditemui di kediamannya, Jumat (24/05/2019) mengatakan bahwa dengan pembedayaan ternak ini, pemerintah desa sendiri harus menyeleksi untuk diberikan kepada siapa? Kebanyakan diberikan kepada petani yang punya pakan dan mampu merawat ternak sehingga antisipasi resiko yang terjadi.
Lanjut Isak Amnifu, jika diliat dari aturan pengelolaan dana desa, tidak perlu harus sembunyi demi kesejahteraan masyarakat, karena aturannya sudah ditayangkan di televisi, media sosial dan lain-lainnya. Jadi buat apa menutupi anggaran dan pengelolaan dana desa, yang jelasnya bahwa lebih baik transparan dalam pengelolaan dana desa karena setiap tahun pemerintahan desa diharuskan membuat APBDes dalam bentuk baliho untuk dipasang di tempat-tempat umum dengan tujuannya agar masyarakat bisa melihat dan membaca alur anggaran tersebut.
“Desa Nekbaun sudah pernah diperiksa oleh Banwas dan hasilnya positif, artinya dalam pengelolaan dana desa tidak menemukan hal hal yang negatif, karena kami memang benar-benar mengelola keuangan untuk keberhasilan desa serta kesejahteraan masyarakat,”ujar Isak.
Ia menambahkan, dan pemerintah desa sendiri, ketika mengelola dana desa selalu transparan dengan melibatkan BPD untuk bekerjasama yang baik dalam pelaksanaan di lapangan kepuasan demi kepuasan bersama.
Dirinya sebagai Kepala Desa Nekbaun, mempunyai mimpi ke depan yang belum tercapai, di mana ada program yang namanya “Terang Kampung”. Dalam artiab bahwa saat ini kampung masih gelap, apabila sudah terang maka bisa dikatakan bahwa tata desa terarah menuju terang.
Ada hal menarik dari Desa Nekbaun, di mana dari namabya saja sudah menunjukan bahwa yang utama adalah kasi sayang, karena Nekbaun mempunyai arti yaitu rendah hati.
“Nekbaun mengartikan bahwa walaupun kita beda marga atau suku, namun kita tetap satu. Tidak ada yang merasa lebih, kita semua sama, di mana masyarakat desanya juga ramah, damai dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,”ujarnya.
Isak Amnifu juga berharap agar ke depan yang menggantikan dirinya dapat mencontohilah jiwa kepimimpinan para pemimpin terdahulu, jangan sesekali memakai cara berpikir sendiri, tetapi harus mampu menjalankan kepimpinan dengan akal dan hati, dan yang terpenting adalah mampu bekerjasama dengan orang tua, pemuda maupun kalangan kalangan lainnya, tidak boleh mengandalkan diri sendiri.
Laporan: Welem Leba
