Tuan,
kadang kau semerah senja,
begitu indah dipandang,
membuat senyum di bibirku,
lalu, aku merindukanmu.
Tapi…
Tuan,…
kadang kau seperti hujan,
datang sesuka hatimu,
membawa kenangan lalu pergi,
membawa harapan dan asa.
Tuan,…
senja dan hujan,
kaupun mungkin demikian,
menawarkan keindahanmu,
lalu…
kau buatkan rindu menggreget…
hatiku…
kau membangkitkan kenangan pahit-manis,
tentang kita
seperti hujan bulan ini.
Tuan,…
adakah kau demikian?
Menikmati senja
dan melamun di kala hujan.
Memikirkan tentang begitu banyak hal;
tentang kisah yang usang,
tentang jarak yang melebar dan panjang,
atau…
mungkin sesekali
tentang aku?
by: Maria Anilsa Adak
(Ica)
Kupang, 8 April 2017