Kupang,- Hari ini, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menandai usia ke-52 tahun sejak kelahirannya pada 23 Juli 1973. Sebagai satu-satunya organisasi kepemudaan nasional yang menjadi wadah berhimpun bagi seluruh OKP lintas sektor, KNPI memiliki peran strategis dalam sejarah pergerakan kepemudaan Indonesia.
Ketua DPD KNPI NTT periode 2013–2023 yang juga mantan Wakil Ketua Umum DPP KNPI, Hermanus Thomas Boki, menyampaikan refleksi penting terhadap perjalanan panjang KNPI.
“KNPI tidak sekadar tempat berhimpun, tapi rumah ide, laboratorium kader, dan pengawal nilai kebangsaan di tengah kompleksitas zaman. Usia 52 tahun harusnya menjadikan KNPI lebih paripurna dan mandiri,” ungkapnya.
Dalam perjalanan sejarahnya, KNPI telah memainkan peran signifikan, baik sebagai mitra strategis negara maupun sebagai ruang konsolidasi antar organisasi pemuda. Namun tantangan hari ini sangat berbeda. Globalisasi, disrupsi teknologi, dan pergeseran nilai di kalangan generasi muda menuntut KNPI bertransformasi.
Boki menegaskan pentingnya reformasi internal, konsolidasi nasional yang inklusif, dan pembangunan ekosistem kepemudaan yang partisipatif dan relevan terhadap kebutuhan generasi hari ini.
“KNPI harus kembali menjadi pelita moral, bukan proyek kekuasaan. Ia harus menjadi ruang dialog ide, bukan arena pertarungan kepentingan elite,” tambahnya.
Memasuki dekade baru, KNPI diharapkan mampu mereposisi perannya sebagai think tank pemuda, menjembatani komunitas akar rumput dan elite pembuat kebijakan, serta menjadi lokomotif peradaban baru bangsa dengan menitikberatkan pada 3 isu krusial : 1. Dualisme Kepemimpinan; 2. Krisis Kaderisasi & Partisipasi Generasi Z; dan 3. Kemandirian Organisasi & Beban Pragmatisme Politik, dengan arah strategi pada Transformasi Digital dan Literasi Ideologis Pemuda; Reposisi Sebagai Think Tank & Inkubator Gagasan serta Membangun Ekosistem Kolaboratif antara Komunitas, OKP dan Negara.
“Bangkit tidak cukup dengan seragam, tapi dengan gagasan dan integritas”
Kupang, 23 Juli 2025
Penulis: Hermanus Thomas Boki