Kupang-InfoNTT.com,- Rumpun Keluarga Besar Nope dan menggelar Ibadah dan Perayaan Natal bersama Tahun 2024, Jumat (10/01/2025) di Sonaf Nope Oemofa, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, NTT.
Kegiatan ini dihadiri oleh 500 orang mulai dari keluarga besar Nope bersama rumpun, tamu undangan Kejaksaan Tinggi NTT yang diwakili Bapak Simanjuntak, ada juga mantan Kepala Stasiun TVRI NTT, Camat Amabi Oefeto Timur dan 6 tamu terhormat internasional yang mengikuti ibadah Natal lewat zoom.
Ketua Umum Acara Natal Keluarga Besar Nope tahun 2024 adalah Usi Pae Nope, yang merupakan putra sulung dari Raja Kusa Nope dan Permaisurinya Ena Kato Marselina Nope Nitbani.
Ketua Usi Pae Nope kepada media menyampaikan bahwa Ibadah Syukur Natal Keluarga Besar Nope di Oemofa kemarin merupakan agenda tahunan Keluarga Nope sejak tahun 1958. Yang mana ibadah Natal tersebut sebagai wadah pertemuan keluarga besar.
“Kenapa pertemuan ini selalu pada Perayaan Natal? Karena ini merupakan amanah leluhur, yang mana Natal Perdana Raja Nope dilakukan pada tahun 1958 dan kami anak cucu sudah menjaga amanah ini 56 tahun,” ungkapnya.
Usi Pae Nope mengatakan Natal Keluarga Besar Nope di Sonaf Oemofa berbasis budaya sehingga hampir 90 persen tamu dan keluarga berbusana adat khususnya Amanuban.
Selain Natal Keluarga Besar Nope dan rumpun keluarga, Usi Pae Nope juga menjelaskan bahwa acara ini sebagai wujud langsung keluarga Nope untuk saling silaturahmi serta rekonsiliasi tiga kelompok besar keluarga Nope, yakni Keluarga Besar Nope Niki-Niki yaitu turunan dari Usi Pina atau Raja Pae Nope, Keluarga Besar Nope Oemofa yang merupakan turunan dari Usi Nati Nope dan Keluarga Besar Nope turunan Usi Lubis Nope di Basmuti, Kuanfatu, Taupi dan sekitarnya.
“Natal ini kami selenggarakan setiap tahunnya sejak 1958 dan tanpa terputus. Hanya tahun 2021 tidak diadakan karena covid. Kegiatan ini terus dilaksanakan agar Keluarga Besar Nope yang tersebar luas di mana saja bisa diketahui dan dipertemukan dalam acara ini. Jadi ini momen yang sebenarnya sangat berharga bagi kami,” ungkapnya.
Selain Natal sebagai agenda tahunan, Keluarga Besar Nope juga punya kegiatan lain yakni program kemanusiaan, pariwisata budaya dan sejarah.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga, kerabat dan masyarakat yang berkesempatan hadir pada acara Natal tersebut. Tentu panitia punya keterbatasan dan kekurangan, namun dengan semangat persaudaraan dan kekeluargaan maka Natal ini berjalan dengan baik.
Internal Keluarga Besar Nope juga sudah bersepakat untuk agenda Natal tahun 2025, akan diselenggarakan di Kupang dengan tuan rumah keluarga besar Detaq Nope. Hal ini dikarenakan Natal perdana Keluarga Nope yang dilaksanakan tahun 1958, ketua panitianya adalah Tuan Y. Y. Detaq. Yang mana Y. Y. Detaq merupakan anak mantu atau menikah dengan Putri Raja Amanuban yaitu Fety Detaq Nope yang adalah Putri Raja Pae Nope (Usi Pina) yang merupakan mantu dari Raja Amanuban.
“Jadi kurang waktu hampir 57 tahun baru giliran mereka (Detaq Nope). Karena ini sistemnya bergilir, putar di setiap sonaf atau istana Keluarga Nope. Semoga pertemuan Natal ini terus menjadi satu agenda terbesar Keluarga Nope di akhir tahun,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana Kegiatan Yohanis Nope juga menambahkan bahwa atas nama keluarga besar Nope Oemofa, dirinya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar yang sudah mempercayai Nope Oemofa menjadi tuan rumah Natal keluarga.
“Setelah sekian lama, akhirnya kami Nope di Oemofa mendapat kepercayaan tersebut. Semoga ikatan tali persaudaraan ini terus diberkati dan kami saling menyayangi serta melindungi satu dan yang lain,” ujar Yohanis Nope yang juga Kepala Desa Oemofa.
Untuk diketahui bahwa tamu terhormat internasional yang hadir via zoom pada Natal Keluarga Besar Nope di Oemofa adalah Majesty King Emer (Presiden of Birland State), Majesty Queen Eden Soriano of Phillipines (Primeniste of Birland State) and Sekjend United Global Kingdoms (UKG), Majesty Queen Nadia Harihiri of France, HRH.Ancestral Princess Christine Doremire, de Valois de St.Remi of German and France, HRH.Princess Carol Lerole of Abathembu Kingdom (South Africa) dan Dr. Matthew Offiah (chaiment of Well International Tourism Culture, Education Foundation) of Nigeria.
Laporan: Chris Bani