Kupang-InfoNTT.com,- Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E.,M.M, melakukan sidak ke bendung Leter T di Kabupaten Kupang, Senin 10 Februari 2025.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, Amin Juariah turut hadir dalam kunjungan tersebut. Sidak ini dilakukan pasca kunjungan Menteri Pertanian ke bendung Leter T beberapa waktu lalu.
Amin Juariah kepada media mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari Danrem 161/Wira Sakti. Ini sebagai bentuk suport kepada Dinas Pertanian Kabupaten Kupang wujudkan program nasional khususnya mendukung ketahanan pangan.
Kadis Pertanian Amin Juariah mengungkapkan bahwa penanaman padi sempat tertunda karena wilayah Kabupaten Kupang diguyur hujan cukup deras menyebabkan tanggul darurat yaitu bronjong jebol sehingga air tidak dapat mengalir ke 2 titik persawahan Subadale dan Naiheli dengan kuasa kurang lebih 600 hektare.
“Tapi kini bronjong yang jebol tersebut sudah diperbaiki atas kerja kolaborasi instansi terkait yaknk Dinas Pertanian, PUPR, TNI dan masyarakat. Pada hari Kamis 6 Februari lalu sudah dilakukan pemasangan bronjong kembali sehingga air dapat mengalir kembali.
Amin Juariah juga menyampaikan, saat ini capaian luas tanam di Subadale Barat Atas mencapai 100 hektare dengan target lahan seluas 150 hektare, Subadale Timur Bawah luas tanam 90 hektare dengan luas lahan 200 hektare, Naiheli Barat luas tanam 50 hektare dengan luas lahan 150 hektare dan Naiheli Timur luas tanam sudah mencapai 75 hektare dengan luas lahan 100 hektare.
Selain itu, untuk Kecamatan Kupang Timur luas tanam sudah mencapai 2.000 hektare dan umumnya Kabupaten Kupang luas tanam padi di minggu pertama Februari 2025 telah mencapai 5.115 hektare.
“Kami juga diajari melakukan tanam bersama untuk memberikan semangat kepada para petani. Terima kasih untuk TNI yang suport serta mengawal setiap pembangunan pertanian guna mendukung swasembada pangan,” ujarnya.
Amin Juariah menambahkan, saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Kupang juga telah mengusulkan bantuan program, yang sedang di proses di Kementerian Pertanian untuk optimalisasi lahan maupun alat mesin pertanian.
Laporan: Chris Bani