Kupang-InfoNTT.com,- Tampil dengan rasionalitas politiknya sendiri, membuat dirinya banyak dibincang. Meski sadar usianya masih muda dibandingkan kandidat lain, namun nekad menerjang budaya lama. Walhasil, membuatnya moncer dan jadi pusat perhatian.
Memang narasi yang berkonotasi keberpihakan pada jelata kerap ditampilkan para kandidat kepala daerah Kabupaten Kupang sebagai topeng. Akan tetapi untuk membuktikan keabsahan hal tersebut perlu waktu yang panjang, terutama bagi seorang Yosef Lede, S.H.
Menurut politisi yang belum sekalipun kalah dalam arena pertarungan (Never Lose) ini, politik sejatinya merupakan ajang penggembelangan mental dan karakter figur sebagai petarung sejati. Tetapi tak jarang karakter petarung dimaknai gahar, keras dan bahkan bengis demi mencapai kemenangan.
Lebih mengecewakan bagi Yosef Lede, terkadang nilai seni dalam merancang strategi hilang oleh ambisi yang berujung pada rasa benci. Mengamati Pilkada Kabupaten Kupang dari periode ke periode, selalu saja persaingan calon melahirkan dikotomi yang membelah warga bahkan keluarga.
Menjadi salah satu figur yang memiliki misi mulia pada Pilkada 2024, Yosef Lede memiliki pandangan berbeda. Baginya, Pilkada itu adalah pesta demokrasi, sebagaimana layaknya pesta harus dinikmati secara riang dan gembira oleh seluruh lapisan masyarakat.
Peran para kandidat untuk mengedukasi masyarakat luas sangat penting, karena sumbu utama perbedaan yang memisah antar pendukung berasal dari kandidat kepala daerah itu sendiri.
Pilkada ini adalah pesta demokrasi rakyat Kabupaten Kupang, sebagaimana layaknya pesta maka harus dinikmati dengan nuansa ceria dan penuh perasaan gembira oleh seluruh lapisan masyarakat. Tunjukkan ide dan gagasan tanpa harus mengotori arena pilkada. Sebagai calon kepala daerah mestinya memperlihatkan bagaimana cairnya suasana antar kandidat meski masing-masing memiliki strategi berbeda.
Figur pemimpin yang keluar dari zona nyaman di DPRD Kabupaten Kupang lalu bertarung melawan incumbent di DPRD Provinsi NTT dan menang ini selalu mengedepankan politik riang gembira dengan mengutamakan canda dan tawa bersama lawan politiknya seolah lupa bahwa mereka sementara bersaing merebut tahta kekuasaan.
Sejujurnya tanpa sadar, siapa yang akan berkesempatan menduduki kursi bupati dan wakil bupati Kabupaten Kupang telah tercatat di atas sana sesuai syarat yang telah ditentukan. Semua calon yang tengah bersiap sementara menjalankan ikhtiar memenuhi syarat itu.
Bagi Yosef Lede, dalam dunia politik, ibarat gladiator masa Romawi, semua yang terpilih harus tarung bebas. Tidak melihat fisik maupun usia. Semua calon harus telah siap dan siaga.
Meski dipandang sebelah mata oleh petarung berpengalaman, karena dianggap kaku dan butuh penyesuain panjang, dan belum kenyang melahap asam garam dunia politik. Kepala Yosef Lede tetap tegak lurus dengan gaya politik santun, sembari berharap Kabupaten Kupang bisa lebih baik di tangan pemimpin yang nantinya dipercaya masyarakat.
Penulis: Chris Bani.