Amfoang-InfoNTT.com,- Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba bersama Pj. Ketua TP PKK didampingi Plt. Sekda Novita Foenay dan para pimpinan OPD menghadiri Kebaktian Pengutusan, Perhadapan Pendeta dan Serah Terima Ketua Majelis Jemaat Imanuel Oh’aem, Klasis Amfoang Selatan, Minggu (11/5/2024) pagi.
Perhadapan dari Pendeta Christian Hotty, S.Th dan Pendeta Yetronela Lehimay, S.Th, kepada Pendeta Linda Happy Julita Lumba, S.Th dan Pendeta Semuel Snae, S.Th.
Di kesempatan itu, Penjabat Bupati dalam sambutannya mengucapkan selamat melayani untuk para pelayan Tuhan yang diperhadapkan dan diutus.
Baginya, pelayan yang baik adalah pelayan yang menjadikan ladang dan mimbar pelayanannya sebagai manifestasi iman, terus fokus pada tujuan dan jadikan pelayanan sebagai skala prioritas dan mengkonsolidasi sumber daya yang ada untuk kesejahteraan jemaat dan demi kemuliaan nama Tuhan.
“Saya juga akan terus kedepankan sinergitas dan kolaborasi antar pemerintah dan gereja. Melalui kerjasama ini, saya yakin masyarakat dan jemaat akan mengalami peningkatan taraf hidupnya kedepan. Hari ini dalam kebaktian pengutusan dan perhadapan pendeta jemaat GMIT Imanuel Oh’aem, saya berharap agar gereja dan para pendeta menjadi mitra dalam pelaksanaan tugas untuk mengatasi berbagai permasalahan pada semua sektor di Kabupaten Kupang,” ujar Alexon.
Harapan dan doa juga disampaikan Alexon Lumba kepada Pendetq Christian Hotty dan Pendeta Yetronela Lehimay, kiranya senantiasa diberkati di tempat pelayanan yang baru.
Ia juga berharap agar Pendeta Semuel Snae dan Pendeta Linda Happy Julita Lumba yang diteguhkan untuk melanjutkan pelayanan di Jemaat GMIT Imanuel Oh’aem, agar menjaga dan mempererat hubungan kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera.
Senada disampaikan Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pendeta Zimrad Karmany bahwa ia ingin pemerintah dan gereja terus bersinergi, bermitra bersama membangun Kabupaten Kupang.
Terkhususnya menurut Pendeta Zimrad Karmany lebih banyak bergumul di dunia pendidikan dan pemberdayaan ekonomi Jemaat. Tak hanya itu, ia juga berpesan kepada Jemaat agar lakukan apa yang telah di khotbah oleh Pelayan Tuhan. Karena menurutnya khotbah adalah pusat pemberitaan dalam peribadatan.
Selain itu, dikatakan Pendeta Karmany bahwa pengutusan, mutasi, rotasi di organisasi apapun hal yang wajar termasuk di gereja. “Banyak jemaat yang menolak dan mempertahankan pendeta. Namun, semuanya terjadi atas kehendak yang Kuasa, dan atas karya Roh Kudus yang bekerja untuk hamba Tuhan. Maknai ini sebagai proses iman, karena Tuhan telah mengutus,” ucap Zimrad Karmany.
Sementara Pendeta Christian Hotty dan Yetronela Lehimay dalam ungkapan hatinya menyatakan ucapan terima kasih dan permohonan maaf.
“Terima kasih atas kebersamaan kita kurang lebih empat tahun di Jemaat Imanuel Oh’aem. Bersama Jemaat, kami sudah seperti keluarga. Saya mohon doa semuanya bagi kami di tempat tugas yang baru,” ungkap Pendeta Lehimay.
Ungkapan yang sama disampaikan pasangan suami istri Pendeta Semuel Snae dan Pendeta Linda H.J.Lumba. Mereka bersyukur telah diutus melayani Jemaat Tuhan di GMIT Imanuel Oh’aem.
“Bersyukur kepada Tuhan, karena kami diutus melayani di tempat ini. Dan kami dapat diterima oleh orangtua dan basaudara semua disini. Mohon doa dan dukungan kiranya pelayanan kami disini bisa dijalani dengan baik dan kami akan melayani dengan sukacita,” kata Pendeta Semuel Snae.
Laporan: Prokopim