KotaKupang, infontt.com.- Bertempat di Kantor Unit Bahasa dan Budaya GMIT Kota Baru Kota Kupang (3-8/7/23) berlangsung suatu Pelatihan Guru SD GMIT. Pelatihan ini dilaksanakan setelah mengevaluasi program percontohan Konteks MultiBahasa Anak Didik (KoMBAD) yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) selama 3 tahun terakhir.
Sekolah dasar yang diundang mengirim 2 orang guru untuk mengikuti pelatihan ini. Sekolah-sekolah itu berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Rote-Ndao. Sekolah-sekolah yang disasar berasal dari daerah yang telah masuk dalam program penerjemahan Alkitab dalam bahasa daerah di mana sekolah itu berada. Hal ini berkaitan dengan ilmu apa yang disebut ortografi yang menjadi jembatan penyeberangan program KoMBAD.
Sekolah-sekolah dasar di bawah payung Yayasan-yayasan Penyelenggara sekolah GMIT yang diundang yakni: SD GMIT Namosain, SD GMIT Manulai II, SD GMIT Manumuti Tarus, SD GMIT Oebelo. Sekolah-sekolah ini berada dalam komunitas pengguna Bahasa Melayu Kupang. Sementara sekolah-sekolah pengguna Uab Meto di Amfo’an dan Amarasi Kotos yang diundang yakni: SD GMIT Leloboko (Amfo’an), SD GMIT Koro’oto dan SD Inpres Nekmese (Amarasi-Kotos).
Sekolah-sekolah dari Timor Tengah Selatan berada dalam komunitas pengguna Bahasa Amanuban yakni: SD GMIT Nifukani, SD GMIT Tetaf, dan SD GMIT Nulle. Sekolah-sekolah dari Kabupaten Rote-Ndao yang berada dalam komunitas pengguna Bahasa Lole yakni: SD GMIT Maku, SD GMIT Noanadale, dan SD GMIT Soka.
Sekolah-sekolah dari Kabupaten Alor yang berada dalam komunitas pengguna Bahasa Wersing dan bahasa Klon yakni: SD GMIT 50 Kolana, SD GMIT Pureman, SD GIT Peitoko, dan SD GMIT 35 Probur.
Semua sekolah mengirim masing-masing 2 orang guru: seorang Guru Kelas 1 dan seorang Guru Pendidikan Agama Kristen. Kepala Sekolah dan Ketua-ketua Yayasan Penyelenggara Persekolahan GMIT hadir untuk mengetahui kebijakan yang diatur oleh MS GMIT. Para guru dan Kepala sekolah akan dilatih ketrampilan mengajar dengan materi ajar yang telah disiapkan oleh Unit Bahasa dan Budaya GMIT pada program Pendidikan Multi Bahasa. Pendekatan pelatihan sedikit teori dan didominasi praktik diharapkan akan memberi ketrampilan yang cukup baik kepada para guru untuk segera dapat membawa ketrampilan ini dalam proses pembelajaran di tahun pelajaran baru khususnya pada pengembangan literasi: menulis, membaca, menyimak dan berbicara.
Pelatihan ini akan berlangsung antara 3 – 8 Juli 2023 yang di dalamnya diadakan nota kerja sama antara UBB GMIT Kupang dengan para kepala sekolah. Nota kerja sama ini akan berlangsung selama 1 tahun, dan akan dapat diperpanjang bila evaluasi bersama memungkinkan. Semua sekolah berkehendak memilih antara setuju untuk menerima program ini atau sebaliknya tidak menerima agar tidak merasa sedang berada dalam penggiringan program oleh UBB GMIT. Bila tidak bersedia menerima program ini, nota kerja sama tidak harus ditandatangani oleh kepala sekolah. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan di ruang-ruang kelas yang mungkin terasa akan membebani.
hb