Kupang-InfoNTT.com,- Kementerian Sosial menyalurkan cadangan pangan pemerintah berupa bantuan pangan bagi keluarga beresiko stunting tahun 2023. Penyaluran bantuan ini dilaksanakan di Kecamatan Amabi Oefeto dengan berpusat pada empat titik, Jumat 19 Mei 2023 siang.
Salah satu titik penyaluran yakni di Kantor Desa Fatukanutu. Yang mana pada titik ini ada dua desa yang berkumpul yakni Desa Fatukanutu dan Desa Kuanheum. Kegiatan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Yohanis Masneno.
Kepala Desa Fatukanutu, Ayub Saebesi kepada media mengatakan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi, karena merupakan sumber energi untuk mempertahankan hidup.
“Dengan penyaluran ini artinya Pemerintah Pusat maupun daerah telah memberikan perhatian serta jaminan atas pangan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah, dengan tujuan agar rumah tangga/keluarga selalu memiliki akses terhadap pangan pada harga dan volume yang ideal bagi kebutuhan dan kesehatannya,” ujarnya.
Lebih lanjut Ayub mengungkapkan penyaluran bantuan pangan beras ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan akses pangan bagi masyarakat, melalui penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah.
“Desa Fatukanutu sendiri ada 112 penerima bantuan, yang terbagi penerima beras sebanyak 10 kilogram bagi 181 KPM dan penerima ayam beku dan telur sebanyak 31 KPM. Untuk penerima telur dan ayam beku ini hanya untuk Keluarga Rawan Stunting,” jelas Ayub.
Dirinya berharap, pemberian bantuan pangan ini dapat tersalurkan 100 persen, sebagai upaya untuk menangani kerawanan pangan, kemiskinan, dan mengendalikan dampak inflasi serta pencegahan stunting.
“Semoga para penerima bantuan dapat merasakan manfaatnya, sehingga bisa meringankan beban selama beberapa waktu ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, Camat Amabi Oefeto, Yesua To, S.Sos, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan pangan beras ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan sasaran sebagai upaya untuk melindungi produsen dan konsumen akibat gejolak harga pangan dan mengendalikan dampak inflasi, kemiskinan stunting dan gizi buruk.
“Jadi kegiatan hari ini untuk penyaluran bantuan bagi keluarga rawan stunting. Ada 7 desa di Amabi Oefeto yang menerima bantuan ini dengan penyaluran berpusat di empat titik. Pertama itu Desa Kairane dan Niunbaun pelaksanaannya di Desa Kairane, titik kedua Desa Fatukanutu dan Kuanheum titik pelaksanaannya di Desa Fatukanutu, ketiga Desa Raknamo dan Oefeto titiknya di Raknamo dan titik keempat di Desa Fatuteta,” ujarnya.
Camat Amabi Oefeto juga menjelaskan bahwa selain beras juga dibagikan telur dan daging ayam beku sebagai stimulan yang dikhususkan untuk pencegahan stunting. Yang mana angka stunting di Kecamatan Amabi Oefeto cukup tinggi, jadi berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah sekaligus menekan angka stunting agar turun.
“Kami di Kecamatan Amabi Oefeto punya target besar dalam penurunan angka stunting. Berbagai inovasi dilakukan, salah satunya mendorong pemerintah desa melalui dana desa untuk menganggarkan dana bagi dalam rangka penurunan angka stunting. Tentu berharap akhir tahun angka stunting di Amabi Oefeto ada penurunan signifikan,” tandasnya.
Laporan: Chris Bani