Soe-InfoNTT.com,- Tiga puluhan tahun menghilang, kini buah apel Soe kembali muncul, di mana berawal dari inisiatif dari penggiat pertanian yakni Jhis Baok, Wellem Toto, Liter Lakazanga, To Yusmun Oematan dan Melky Tola. Mereka terus berupaya menemukan beberapa sisa batang apel induk jenis romebeauty, manalagi dan apel merah yang luput dari serangan hama jamur marzoninas corronares yang menyerang dan memusnahkan pohon apel di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Salah satu inovator, Jis Baok kepada media ini Minggu (13/02/2022) siang, di sela kesibukannya mengatakan, upaya dalam pengembangan induk pohon apel tersisa mulai dilakukan tahun 2007 dan 2008 di Desa Tubuhue, Kecamatan Amanuban Barat, yang berjumlah hanya empat pohon saja, kemudian berkembang menjadi seratus pohon.
Seiring berjalannya waktu, dengan tekad yang kuat, pada tahun 2013 Jhis Baok menemukan lagi sisa batang induk pohon Apel lainnya di Desa Tobu dan Pubasu di Kecamatan Tobu sebanyak delapan pohon induk jenis Romebeauty dan empat pohon Manalagi.
“12 pohon apel tersebut lalu dikembangkan menjadi 40 pohon dan semuanya berbuah. Hasilnya dikembangkan lagi menjadi 2.000 pohon apel dengan lokasi pengembangan di Tobu dan Pubasu. Ditargetkan kedepan pengembangan mata tempel dan batang bawah menjadi lebih banyak, namun masih terbatas akibat kesulitan ketersediaan batang bawah,” ujarnya.
Meski demikian upaya mengembalikan keharuman apel di TTS masih diperhadapkan dengan sejumlah persoalan serius, yakni ketiadaan infrastruktur pendukung seperti pipa penyalur air, mesin penyedot air serta terbatasnya sumber daya manusia, selain itu tidak didukung dengan finansial yang cukup.
Jis Baok kini sedang bekerja sama dengan pihak akademik yaitu Politani Kupang khusus pada bidang penelitian dan pengembangan. Hasil survei, ditemukan banyak lokasi berpotensi menjadi tempat pengembangan pohon apel.
“Besar harapannya Kabupaten TTS kembali menjadi primadona apel seperti tiga puluh tahun silam,” harapnya.
Laporan: Welem Leba