Soe-InfoNTT.com,- Selama satu bulan lebih menutup Air Bonle’u, tokoh adat Desa Bonle’u kembali melakukan ritual pelepasan air Bonle’u ke Kota Soe dan sekitarnya pada Senin (15/11/2021) malam.
Meskipun air sudah diaktifkan kembali, tetapi hingga kini masih terjadi dualisme di masyarakat Bonleu. Selain kubu yang menghendaki agar air kembali dilepas ke Kota Soe, ada juga yang masih bertahan tidak ingin membuka air hingga tuntutan dijawab pemerintah.
Gomer Pilis dan Soleman Fallo adalah dua tokoh masyarakat yang masih bertahan dan berkeras hati tidak mau melepas air ke Kota Soe hingga jalan Bonleu dikerjakan.
Di sisi lain, penutupan air Bonleu membuat warga Kota Soe menjerit karena harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli air.
Konflik penutupan sumber mata air Bonleu yang berkepanjangan membuat Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang Dr. Harun Y. Natonis S.Pd., M.Si, bergerak memediasi penyelesaian masalah tersebut.
Dr. Harun Y. Natonis turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut hingga berujung ritual dan ada pelepasan kembali Air Bonle’u
Harun Natonis membangun komunikasi dengan Alfred Baun, Aleta Baun dan Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, untuk menyelesaikan konflik yang menyengsarakan warga Kota Soe tersebut. Namun sayangnya, Gomer Pilis dan Soleman Fallo masih berkeras pada tuntutannya.
Alfred Baun dan Aleta Baun yang ikut dalam penutupan sumber air Bonleu telah melunak dan mendukung pembukaan kembali air Bonleu. Alfred mengatakan, dirinya siap bertanggung jawab untuk membuka kembali Air Bonleu.
Lanjut Alfred, walaupun masih ada kubu yang menolak membuka kembali air tersebut, Alfred siap pasang badan untuk membuka kembali Air Bonleu.
“Ritual adat sudah kita lakukan dan Air Bonleu akan kembali kita lepas ke Kota Soe. Memang ada kubu yang masih menolak untuk buka kembali, tapi saya siap pasang badan untuk buka kembali air tersebut untuk kepentingan orang banyak,” ujar Alfred.
Pantauan media ini, ritual adat pembukaan kembali Air Bonleu juga diikuti oleh Karo Umum IAKN Kupang, Drs. Yorhans Lopis, M.Si, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Soleman Baun dan Wakil Rektor II, Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Perencanaan, Maksy Lakapu. Sedangkan Rektor Dr. Harun sendiri tidak ikut menghadiri Ritual tersebut karena harus menghadiri kegiatan penting di Bali.
Yorhans Lopis mewakili IAKN Kupang menyambut baik pelaksanaan ritual ada untuk melepas kembali Air Bonle’u ke Kota Soe. Pasalnya, konflik Bonle’u yang terus berpanjangan telah menyusahkan banyak warga dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.
Sebagai Kampus Kristen, IAKN memiliki kewajiban untuk hadir di tengah-tengah masalah dalam berbagai kondisi ketika masyarakat membutuhkan. Oleh sebab melihat konflik yang terjadi di Bonleu, IAKN tergerak untuk hadir sebagai mediator guna menyelesaikan masalah yang ada.
Yorhans mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi sehingga masalah Bonleu terselesaikan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan dan Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten TTS, Uksam Selan yang turut ikut menghadiri ritual pelepasan kembali Air Bonle’u mengapresiasi IAKN Kupang yang telah membantu memfasilitasi penyelesaian masalah.
Sebagai wakil rakyat, keduanya siap mengawal anggaran pekerjaan jalan Bonle’u agar masuk dalam APBD induk Tahun 2022. Nantinya pada hari bakti Dinas PU tahun ini, akan dilakukan pekerjaan pembersihan jalan Bonleu.
“Kami menyambut baik peristiwa pembukaan kembali air Bonleu. Kami siap mengawal anggaran untuk pekerjaan jalan Bonle’u,” jelas Usfunan.
Laporan: Welem Leba