Oelamasi-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe mengundang Kepala Desa Tuakau, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Camat Fatuleu Barat serta Tokoh Masyarakat Desa Tuakau, Senin (15/6/2020) untuk membicarakan terkait dengan dugaan persolaan di Desa Tualaku yang beberapa pekan terakhir ini sedang banyak diperbincangkan.
Pantauan media ini ruang kantor Wakil Bupati Kupang, Ketua BPD Desa Tuakau, Maxi Naijes mengatakan, secara pribadi dirinya tidak berpikir tetapi secara jabatan Ia cukup tersinggung, namun biarlah ini menjadi pengalaman berharga untuk Kepala Desa Tuakau.
”Sebagai BPD kami juga mengikuti Permen 110 dan sudah jalani serta evaluasi. Untuk itu jika hari-hari kemarin ada perkataan yang tidak menyenangkan bahkan ada pemikiran-pemikiran yang negatif, jauh lebih menggores perasaan bapak kades, atas nama pribadi serta jabatan BPD saya meminta maaf yang sebesar-besarnya dan kepada bapak kades untuk jangan menyimpan ini sebagai duri atau jarum yang setiap saat menusuk terus,” ujar Ketua BPD.
Dirinya berharap kedepan bisa bersama-sama membenahi semua prospek pelayanan serta kinerja baik Pemerintah Desa Tuakau maupun BPD dan ini menjadi koreksi berat bagi semua elemen di desa.
Kepala Desa Tuakau Yaret Tafetin dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan permintaan maaf kepada Maxi Naijes selaku BPD, bahwa Ia mengakui bahwa sejauh ini mungkin apa yang dikerjakan di lapangan tidak sampai 100 persen sempurna, tetapi perlu untuk diketahui, dirinya sudah melakukannya dan dampak itu sudah dirasakan oleh masyarakat di Desa Tuakau.
“Untuk persoalan-persoalan ini saya berpikir bahwa ini adalah sesuatu koreksi yang baik, di mana persolaan ini tentu membuat saya kecewa. Seandainya kinerja saya dan program yang tidak berjalan, alangkah baiknya kita buka ruang rapat dan berembuk bersama untuk mencari jalan keluar yang baik bukan dengan caranya seperti ini. Saya pikir bapak saya Max Naijes ini masih baru di dunia birokras, tentunya regulasi serta penetapan perencanaan belum paham betul akan hal itu,” ungkap Kades Taukau.
Yaret Tafetin juga mengatakan kepada Ketua BPD Max Naijes, bahwa namanya sudah rusak. “Bapak Maxi, saya ada istri dan keluarga, kita orang Timor ada budaya, tidak sebatas memohon maaf ke saya di depan bapak Wakil Bupati, tetapi saya punya rumah karena keluarga cukup terganggu dengan kondisi ini,” ucap Kades Tuakau sambil meneteskan air matanya.
Yaret Tafetin juga mengakui bahwa permintaan maaf yang disampaikan hari ini dari hati, anggap ini adalah kondisi yang sudah terjadi dan membuat Ia kedepan lebih membenahi diri. Setiap orang dalam melangkah pasti ada salah, untuk itu kejadian ini sebagai bahan koreksi dirinya sehingga kedepan jauh lebih baik lagi.
Sedangkan Camat Fatuleu Barat, Kandidus Neno ketika diberikan kesempatan mengatakan, di Fatuleu Barat dirinya cukup berhasil membawa Desa Poto sampai tingkat nasional, tetapi dalam tempo beberapa saat, ada pecahan rekor telur pecah di Tuakau, hanya karena Maxi Naijes tidak mau mengalah begitupun Yaret Tafetin juga sama, masing-masing menganggap dirinya benar.
“Maxi ini anaknya polos sekali karena sebelum menjabat sebagai Ketua BPD, lebih banyak dia berkomunikasi dengan saya dan saya sangat kenal beliau ini. Untuk itu saya juga berterimakasih kepada bapak Wakil Bupati Kupang yang kemarin ke sana (Desa Tuakau) secara tiba-tiba,” ujar Camat Fatuleu Barat.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe sebagai penengah dalam persoalan ini, menasihati Kades dan BPD Tuakau bahwa menjadi seorang pemimpin itu ibarat pohon yang paling tinggi di Tuakau, yang mana kalau Yaret Tafetin jadi pohon dan Maxi Baijes jadi ranting-rantingnya.
“Jadi kalau pohon itu goyang, ranting-rantingnya itu juga ikut goyang. Oleh sebab itu harus bisa menerima semua, karena saya juga tidak bisa mengatakan kritikan bapak Maxi salah. Semua tentu ada yang benar, sebaliknya belum tentu perbuatan bapak Yaret itu salah, semua pasti ada yang benar.
Wabup Kupang menambahkan, hidup di bumi ini semuanya tidak terlepas dari rencana dan maksud Tuhan, di mana Alkitab mengatakan satu helai rambutmu jatuh itu Tuhan tahu. Semoga pertemuan hari ini bisa terselesaikan semua polemik agar Kepala Desa dan BPD Tuakau bisa menjalankan tugas-tugas yang diemban untuk mensejahterakan masyarakat Tuakau, jangan yang simpan asam pahit di hati.
“Kepala Desa, BPD serta Tokoh Masyarakat sebagai batu tungku paling penting di Tuakau. Saya cuman pesan kembali dan bekerja lebih baik lagi,” ujar Jerry.
Laporan: Jimy Kapitan