Kupang-InfoNTT.com,- Peduli terhadap masyarakat yang Terdampak covid-19, Dosen dan Pegawai CPNS Politeknik Negeri Kupang melakukan pembagian sembako dan masker secara gratis. Pembagian sembako ini dilakukan di wilayah kampung nelayan tepatnya di RT 34, Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Senin (04/05/2020) sore.
Salah satu dosen Indri Tanan yang diwawancara media ini usai kegiatan mengatakan, pembagian sembako dan masker ini ditujukan bagi 20 KK di kampung nelayan tersebut.
Selain itu, kegiatan ini sebagai wujud syukur atas SK CPNS 100 persen bagi para dosen dan pegawai Politeknik Negeri Kupang serta memperingati momentum Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei kemarin.
“Ini bentuk kepedulian kami kepada sesama, yang mana sekarang ini masyarakat sementara mengalami masa sulit yakni menghadapi pandemi covid-19. Semoga bantuan kami berupa paket sembako (beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, terigu 1 kg dan telur) untuk setiap KK bisa bermanfaat,” ujar Indri.
Alasan dipilihnya wilayah tersebut, karena bisa dilihat kondisi masyarakat kampung nelayan Oesapa sangat memprihatinkan dan belum ada sentuhan atau bantuan dari pemerintah. Maka dari situ para Dosen dan Pegawai CPNS Politeknik Negeri Kupang segera berinisiatif berbagi sedikit berkat bagi masyarakat setempat.
“Semoga ada pihak lain yang mungkin memiliki kelebihan bisa menyalurkan berkat mereka untuk masyarakat di sini, karena memang masyarakat kampung nelayan Oesapa betul-betul belum menerima bantuan dari pemerintah seperti PKH atau bantuan beras,” ungkapnya.
Indri mengakui bahwa data KK yang tidak menerima bantuan ini didapat ketika tim turun langsung ke lapangan untuk menanyakan kondisi tersebut kepada masyarakat. Hal-hal seperti inilah yang harus dilihat oleh pemerintah, yang mana masih ada masyrakat yang belum menikmati sentuhan dari pemerintah baik pusat dan daerah.
Yuliana Amtahan, salah satu warga yang menerima bantuan sangat berterima kasih kepada dosen dan pegawai CPNS Politeknik Negeri Kupang yang sudah mau membagikan sedikit berkat buat masyarakat kampung nelayan Oesapa.
“Kami masyarakat kampung nelayan Oesapa latar belakangnya adalah pemulung. Kami dari RT 34, RW 11 tidak pernah menerima bantuan seperti PKH dan lainnya, kami di sini belum tersentuh bantuan pemerintah. Selain itu juga, dengan adanya virus corona ini semua mata pencarian kami tertutup,” ungkapnya.
Dirinya mengharapkan agar pemerintah bisa segera mencarikan solusi terbaik bagi masyrakat kampung nelayan Oesapa. Di mana masyarakat di wilayah ini pun masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia.
Laporan: Daniel Ruku