STAKAS Arastamar Soe Gelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Angkatan Ketiga Tahun 2020

Soe-InfoNTT.com,- Sidang Senat Terbuka Wisuda ketiga di Tahun 2020 Sekolah Tinggi Agama kristen Arastamar Soe (STAKAS) kembali wisudakan 10 perserta dan 15 peserta mahasiswa praktik lapangan (PKL). Acara ini mengusung tema “Penguatan Masa Depan Pendidikan Kristen”, Rabu (09/12/2020) di Balai pertemuan GMIT Efata Soe.

Dalam Sambutan Ketua Badan Pendiri STAKAS, Petrus Yopi Karhom, M.Th menyampaikan, STAKAS Arastamar Soe telah memberikan kontribusi untuk pembangunan daerah dengan adanya sejumlah hasil didikan STAKAS Arastamar Soe dalam program studi Agama Kristen, yang telah mengabdikan diri di sejumlah tingkatan pendidikan di kabupaten TTS maupun luar kabupaten TTS.

Menurutnya, STAKAS Arastamar sebagai anugerah Tuhan untuk melayani masyarakat. STAKAS Arastamar kini telah terakreditasi dengan predikat baik oleh badan akreditasi perguruan tinggi, bahkan di angkatan pertama STAKAS sudah ada dua orang yang telah di angkat menjadi ASN,salah satunya di Kabupaten Malaka.

“Kami keluarga besar STAKAS Soe mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati TTS, yang mana sebelum menjadi Bupati dan sekarang sudah menjadi Bupati, selalu ada bersama kami. Wisuda kali ini merupakan ketiga kalinya bapak Bupati selalu hadir dalam kegiatan wisuda STAKAS dan memberi sambutan,” ungkap Petrus.

Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun dalam sambutannya mengatakan, di Kabupaten TTS masih membutuhkan banyak serjana pendidikan, karena banyak sekolah di pelosok yang belum memiliki tenaga pendidikan Agama Kristen. Tahun 2021 mendatang, kabupaten TTS mengadakan pembukaan formasi tenaga pendidikan Agama.

“Sarjana Pendidikan Agama Kristen harus menunjukan kualitas dan punya nuansa Kristiani saat mengimplementasikan ilmunya di masyarakat, karena itu merupakan nilai jual tersendiri,” ujar Bupati.

Dirinya juga berpesan kepada wisudawan, bahwa sarjana Agama Kristen di utus untuk pergi dan melayani, di utus karena menyandang gelar sarjana pendidikan ada kebanggaan, di mana kebanggaan dan kebahagiaan itu tidak akan sempurna apabila ilmu yang didapat tidak diimplementasikan secara baik di masyrakat.

“Sarjana harus punya nilai jual. Sarjana Pendidikan Kristen harus menunjukan nuansa Kristiani di daerah dan di tengah-tengah masyarakat,” tutup Bupati.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait