Namun muncul pertanyaan : KUATIR PASTI ADA... tapi apakah boleh jika kita merasa kuatir?
Apa yang kita Kuatirkan? Bagaimana korelasi perbandingan dalam hal Kekuatiran ini? (sepertinya kurang masuk akal)
1. Kuatir pasti ada dalam diri setiap orang. tapi setiap kali jika ada perintah untuk jangan kuatir
Maka adalah salah jika dilanggar karena ini adalah sebuah perintah (menggunakan akhiran “LAH“)
MENJADI JANGANLAH.. ini adalah betuk kalimat perintah.
Pesan 1. Jadi jika kekuatiran ada maka harus segera dibuang karena perintah Tuhan menghendaki supaya “Jangan Kuatir”.
2. Tapi Kuatir akan apa??
Alkitab berkata dalam
Matius 6:25, 28-29, 31 (TB) “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Jadi kekuatiran yang dimaksud adalah kuatir tentang kebutuhan Primer (Makan, Minum, Pakai)
Jadi ttg kebutuhan primer kita janganlah kuatir karena Allah pasti mencukupi, Ini bukan berarti apa yg ada pada kita hari ini dihabiskan semuanya hari ini atau kita tidak boleh menabung untuk masa depan, atau tidak boleh ada persiapan untuk hari esok tapi pointnya yaitu rasa tidak percaya atau kurang yakin atas penyertaan Yesus
Full Life:Yesus tidak bermaksud bahwa mengadakan persiapan untuk kebutuhan fisik di masa depan adalah salah (bd. 2Kor 12:14; 1Tim 5:8). Yang dilarang oleh Yesus adalah kekuatiran atau kecemasan yang menunjukkan bahwa kita kurang percaya akan pemeliharaan dan kasih Allah sebagai Bapa kita (Yeh 34:12; 1Pet 5:7;
Baca selanjutnya….
Bentuk pemeliharaan Tuhan