Kupang-InfoNTT.com,- Pra Dies Natalis, Dies Natalis dan Post Dies Natalis, Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Kupang (PERMASKKU) Yang Ke-3 sekaligus peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 digelar dengan berbagai macam kegiatan dan ditutup dengan acara puncak syukuran bersama, Minggu (28/10/2018) di Aula penginapan Wilma Penfui.
Ketua panitia Pelaksana Dies Natalis Permaskku yang ke-3 dan hari Sumpah Pemuda 2018 Adrianus Radja dalam laporannya mengatakan
Dies Natalis permaskku merupakan suatu peringatan lahirnya permaskku yang mana telah lahir sejak 3 tahun yang lalu. Organisasi ini dibentuk dan dideklarasikan pada tangal 28 oktober 2015.
Lanjutnya, Seiring dengan bertambahnya usia, Permaskku telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang membawa pengaruh baik terhadap seluruh anggota permaskku maupun masyarakat luas yang ada di Kabupaten Kupang.
Ini merupakan peristiwa penting yang harus diperingati sebagai inspirasi dalam mengembangkan segala potensi yang ada di permaskku.
“Adanya semangat juang dan tekad yang kuat untuk maju dan menjadi yang terdepan dalam mewujudkan Visi dan Misinya, maka melalui acara dies natalisnya yang ketiga Permaskku ini hendaknya menjadi ajang motivasi demi kemajuan Permaskku nantinya,”ujarnya.
Selain itu juga, permaskku merayakan hari lahinya juga bertepatan dengan hari lahirnya sumpah pemuda 28 Oktober. Masa muda adalah masa yang sarat dengan daya imajinasi, masa yang sarat dengan daya kreasi, dan masa yang penuh semangat untuk berbuat. Untuk mencapai semua itu, semangat saja tidak cukup melainkan kepekaan rasa, kecerdasan intelektual dan pengalaman menjadi penentu.
“Kreatifitas pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetika dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif serta kreatif pada diri Permaskku. Untuk mewujudkan semua itu, seluruh anggota permaskku sesuai dengan Tema yang dicanangkan yaitu satukan Hati, satukan tekad dan Kobarkan Semangatmu dalam merajut bingkai persaudaraan sejati, telah bersama-sama melakukan kegiatan seperti kegiatan Bakti sosial Bersama di Pesisir pantai Oesapa, Kota Kupang,”ungkap Adrianus.
Sedangkan dalam sambutan Ketua Umum, Yoseph A. Fobia mengatakan Dies Natalis Perhimpunan Mahasiswa kabupaten Kupang yang-3 adalah suatu peristiwa pnting yang boleh dikatakan sangat langkah untuk dialami dalam proses pertumbuhannya sebagai Wadah Pemersatu Orang muda di Kabupaten Kupang. Apalagi Permaskku sendiri Lahir bertepatan dengan hari lahir sumpah pemuda.
Yoseph menambahkan, diketahui bersama bahwa para pemuda di Tahun 1928 yang terhimpun dari beberapa wilayah besar, dengan semangat juang yang gigih dan berani menyatukan hati, tekad dan semangat juang yang tinggi dan mereka telah mengukir dan membentuk sebuah bingkai yang kemudian dapat mempersatukan semua semangat juang orang muda di masa itu, dan tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda tersebut dapat merumuskan 3 dasar pemersatu bangsa, yaitu satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia.
“Dari peristiwa di atas akhirnya orang muda Kabupaten Kupang yang terdiri dari 3 wialyah besar, yakni Amarasi, Amfoang dan Fatuleu dipersatukan oleh suatu Wadah pemersatu Permaskku. Sehingga kemudian melalui berbagai tahapan dan proses yang panjang, mereka dapat mencetuskan 3 dasar permersatu yaitu Persaudaraan, kritianitas dan intelektualitas,”ujarnya.
Ia pun mengakui bahwa pada tanggal 28 Oktober 2018 ini Permaskku sudah mencapai usianya yang tentu dalam mencapai umur seperti ini, ibaratnya seorang manusia ia baru mau bertumbuh dan berkembang serta meniru proses perjalan hidup yang sesungguhnya. Oleh karena itu, semua anggota Permaskku berharap berbagi macam dukungan dari semua pihak sebagai wujud nyata dari ketiga dasar pemersatu diatas.
“Bagi kami, ketiga dasar pemersatu diatas jangan hanya menjadi slogan semata bagi kita. Apalagi untuk pemuda di Kabupaten Kupang, yang mana sebagai pintu gerbangnya Kota Kupang, Ibukota Provinsi NTT. Hari ini fakta menunjukan kepada kita bahwa daerah kita masih sangat jauh tertinggal dari daerah-daerah di NTT,”jelasnya.
Yoseph mencontohkan seperti daerah Amfoang yang menjadi salah satu pintu gerbang antara NKRI dan RDTL Timor Lesste kini masih sangat jauh dari sentuhan alias terisolir serta berbagai macam persoalan disana. Hal ini tentu tidak bisa ditinggal diam, semangat juang orang muda masih sangat dibutuhkan dengan berbagai sekat perkembangan hari ini.
“Meskipun umur kami (Permaskku) baru genap tiga tahun, tapi kami mendukung penuh terobosan pemerintah Kabupaten Kupang, pemerintah provinsi NTT dan Pemerintah Pusat yang kini sedang berjuang untuk membuka sekat yang membatasi wajah NKRI di perbatasan Indonesia Dan RDTL Timor Leste,”tegas Yoseph.
Diakhir acara Ali Nenobahan selaku senior dan juga pendiri dalam sambutan singkatnya memberikan semangat untuk terus berjuang satukan hati, tekad dan kobarkan semangat sebagai orang muda, maka pasti akan dapat membingkai semua peristiwa yang terjadi di daerah ini dengan baik.
“Sukses terus Permaskku, teriring salam dan Doa tulus kami. Nekaf Mese Ansaof Mese Tafena Hit Kuan,”ujar Ali menutup sambutannya.
Laporan: Redaksi INFO NTT