Komisi II Sidak, Diduga Bulog TTS Salurkan Beras tidak Layak Konsumsi

So’e-infontt.com,- Komisi II dan anggota komisi IV DPRD TTS melakukan sidak ke gudang bulog TTS,  Kamis (5/10/2017). Melalui akun media sosialnya (Facebook), Uksam Selan, Ketua Komisi II DPRD TTS menjelaskan bahwa kegiatan sidak dari DPRD ke gudang bulog dikarenakan banyaknya pengeluhan dari masyarakat terkait dengan kualitas beras  rastra yang di distribusikan tahun 22017 tudak layak konsumsi  bahkan kurang jumlah seperti yang diadukan oleh beberapa desa.

Dari sidak tersebut, DPRD mendapatkan jawaban dari pihak bulog bahwa pihak bulog siap untuk melakukan pergantian stok beras yang rusak dan menyortir ssecara cermat jumlah beras per karung. Untuk itu Uksam Selan mengharapkan agar masyarakat juga ikut mengontrol pihak bulog karena kuat dugaan bersas yang beredar merupakan stok dua tahun sebelum dan ini sangat merugikan masyarakat TTS.

Bacaan Lainnya

Dalam sidak tersebut, turut serta juga anggota DPRD TTS dari komisi IV, Ruba Banunaek. Dihubungi melalui telephon selulernya, Kamis (5/10/2017) malam mengatakan sidak yang dilakukan oleh DPR karena banyaknya pengeluhan dari masyyarakat yakni terkait kualitas kerja dari bulog dan soal jumlah jatah penerima yang berkurang. “Informasi terakhir yang didapat itu dari Desa Puna, di desa tersebut terpotong sekitar 7Kg dari jata 42Kg,”ungkap Ruba.

Ruba juga menambahkan bahwa sidak dilakukan sampai jam 12 siang, dan yang ditemukan itu ialah adanya beras yang dikembalikan.  Artinya ada dua macam yang dikembalikan,  ada beras yang baik dan ada juga yang rusak.

“Jadi  jumlahnya ada 25 karung yang kuning isi 50Kg dan karung putih 15Kg. Nah isi 15Kg itu untuk rakyat sedangkan karung kuning itu untuk PNS dan aparatur Negara , ketika dicek karung kuning kualitasnya lebih bagus dari pada karung putih yang dikhususkan untuk rakyat . jadi ketika ditanya beras karung yang putih ini untuk siapa?  Katanya ini dikembalikan dari desa yang menolak. Itu hal yang dibahas,” jelas politisi golkar ini.

Ruba secara pribadi berharap agar beras untuk rakyat itu seharusnya turu langsung diukur dan  dikeluarkan karena takutnya ketika sampai kedesa beras RASKIN yang dibagikan kurang dan sudah tidak layak konsumsi.(Chris Bani)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *