Terbersih se-Dunia

Halo pembaca -.infontt.com.- Hari ini (Kamis, 26/02/2016) sepulang sekolah saya bermain-main di layar komputer sambil konek wi-fi. Mula-mula opini-opini lepas dari para kompasian yang menulis ceplas-ceplos tanpa beban. Opini seperti itu segar-segar saja yang saya baca untuk mengetahui apa ocehan mereka tentang Ahok dan calon lawan-lawan politiknya, termasuk ocehan acara Mata Najwa yang menghadirkan anak-anak Presiden Joko Widodo.
Sebagai guru tidak ketinggalan saya mencari kabar-kabar seputar dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Terakhir saya pikir iseng-iseng cari kabar-kabar aneh.

Tapi yang saya temukan justru membuat saya tercengang. Bahwa ada 3 desa paling bersih se-dunia. Dua desa ada di benua Asia (desa Meghalaya di India, dan desa Penglipuran di Bangli-Bali-Indonesia), satu desa di benua Eropa (desa Giethoorn Overijssel di Belanda).
Kebersihan desa-desa ini bukan saja so’al sampah yang tidak berserakan, tapi juga so’al udara yang tidak tercemar, air yang tidak tercemar, lingkungan pemukiman yang rapi dan indah, taman di setiap rumah, dan masih banyak lagi. Jadi, bukan saja bersih tapi indah, asri, asli, nyaman, segar, dan mungkin bisa dipastikan penduduknya ramah, murah senyum, mudah bergaul, dan lain-lain kebaikan.

Pertanyaannya:
• Mengapa begitu?
• Dapatkah desa/kota kita bisa seperti desa-desa itu?

Desa_Mawlynnong_Meghalaya_India

Foto salah satu gang di desa Meghalaya di India. Semua gang di desa ini ditanami bunga,di setiap sudut gang ada kotak sampah.

Desa_Giethoorn_Overijssel_Belanda
Salah satu sudut di desa Giethoorn Overijssel di Belanda; sbagian besar jalan/gang di desa ini menggunakan saluran air. Masuk ke desa ini harus jalan kaki, atau mendayung sampan. Rumah-rumah masih beratapkan ilalang. Rumah-rumah abad ke-18 (XVIII)

Desa_Penglipuran_di_Kabupaten_Bangli_Bali

Desa Penglipuran di Bangli-Bali-Indonesia. Di desa ini semua kendaraan bermotor diparkir di luar desa, tidak diperkenankan masuk.

Ketiga foto di atas bersumber dari vivo.co.id

Nah, bagaimana dengan dengan saudara pembaca? Dapatkah seperti mereka? Saya yakin mereka memulainya dengan melawan kebiasaan buruk. Melawan kebiasaan buruk yaitu membuang sampah sembarangan tentu tidak mudah. Jika ada aturan yang ketat, saya percaya mereka mau ta’at. Pertanyaan lanjutannya, apakah kita selalu ta’at himbauan/aturan yang sederhana saja, JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN! DILARANG MEMBUANG SAMPAH DI SINI! Saya tidak yakin orang bisa melakukannya. sekali lagi saya belum yakin. Tapi, baiklah berprasangka baik saja bahwa semua pasti bisa. (ron)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *