Tanam Air, Tanam Pohon

foto: al-ghafuru.blogspot.com

Pdt. Ince Ay-Touselak

Amarasi, .infontt.com.– Pdt. Ince Ay-Touselak, Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT dalam Suara Gembala MS GMIT untuk jemaat-jemaat GMIT di Klasis Amarasi Timur, menyerukan untuk melakukan upaya apa yang disebut dengan tanam air, tanam pohon. Bumi yang hanya satu ini harus dipelihara agar ia memelihara kita. Maka, rumah-rumah jemaat, rumah-rumah gereja, perlu dibuatkan lubang-lubang penampungan air sebagai upaya menanam air, meresapkan air dalam tanah, maka akan muncul sumber-sumber mata air baru. Tanam pohon, seruan ini harus terus-menerus diperdengarkan, dan harus ada aksi-aksi, Bekerja bersinergi dengan pemerintah.
Sebelumnya, Camat Amarasi Selatan, Jackson M. Baok, S.Pd menyampaikan tentang perubahan iklim dimana curah hujan berkurang pada sampai dengan akhir Januari 2016 ini. Disentil pula tentang sekolah-sekolah yang telah berdiri di semua desa/kelurahan, namun banyak anak justru meninggalkan ruang belajar, tidak ingin bersekolah (drop out). Ada pula sekolah yang kekurangan guru, hanya ada kepala sekolah saja.
Menyambung, apa yang disampaikan Camat Amarasi Selatan, Pdt. Ince Ay-Touselak menyampaikan kepada para pendeta/ketua Majelis Jemaat agar bersinergi dengan para kepala desa/lurah dalam memberikan masukan-masukan bagi pelayanan publik di desa, termasuk pendampingan para presbiter yang ada dalam struktur pemerintah di level desa/kelurahan dalam wilayah pelayannan Klasis Amarasi Timur yang meliputi: Kecamatan Amarasi, Amarasi Selatan, Amarasi Timur.
Selanjutnya, Pdt. Ince Ay-Touselak menjelaskan 2 tugas/wewenang Majelis Klasis, yaitu (1) mendampingi jemaat-jemaat dalam tugas-tugas pastoral, termasuk dalam kerangka kerja menyelesaikan masalah-masalah sosial kemasyarakatan. (2) Mendampingi jemaat agar menjadi jemaat yang misioner dalam daya, dana dan teologi.
Di awal suara Gembala, mewakili MS GMIT, Pdt. Ince Ay-Touselak menyampaikan terima kasih kepada Ketua Majelis Klasis Amarsi Timur periode 2011-2015, Pdt. Erna Manafe-Saudale, dan rekan-rekannya. Ada suka-duka dalam membangun kebersamaan dan persekutuan di Klasis ini. Torehan yang dibuat ini akan dikenang. Pdt. Yakop Niap, dan teman-teman menerima ucapan Proficiat, sekaligus tantangan baru mendapat kepercayaan ini dari Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja melalui perutusan jemaat-jemaat dalam Sidang Klasis Amarasi Timur XIX di Kot-Koto’.
Akhirnya, Pdt. Ince Ay-Touselak menyampaikan pesan puncak, agar bekerjalah secara tim. Jangan bekerja sendiri-sendiri. Ini prinsip kemajelisan, kepemimpinan kolegial. “Kalau mau gagal, silahkan kerja sendiri. Kalau maju kerja bersama-sama, meskipun berjalan bersama itu ada yang memilih jalan di tempat, serong kiri-kanan, jalan maju, dan lain-lain. Tapi, gunakan kearifan, pasti ada jalan keluar.” demikian kalimat yang diucapkan Pdt. Ince Ay-Touselak mengakhiri suara Gembala MS GMIT.(roni)

Pos terkait