Oelamasi, infontt.com. Satu program yang langsung menyentuh masyarakat di bidang pendidikan adalah Program Indonesia Pintar (PIP) dalam bentuk Bantuan Siswa Miskin (BSM). Program ini disalurkan langsung kepada siswa yang diterimakan melalui bank (BRI) terdekat. Prosedurnya adalah, para orang tua menerima surat pemberitahuan yang dikirim ke sekolah. Selanjutnya sekolah meneruskannya kepada para orang tua. Sekolah (dhi.Kepala sekolah) memberikan penjelasan sedetail mungkin tentang tata cara pengambilan dana di bank. Syarat pengambilannya sesungguhnya mudah. Cukup membawa foto kopi raport dan membawa surat keterangan dari sekolah yang menerangkan bahwa siswa yang bersangkutan benar-benar masih aktif bersekolah sampai dengan tahun pelajaran dimaksud ketika menerima dana BSM.
Benar-benar memberikan manfaat PIP ini. Sayangnya ada keluhan dari sejumlah orang tua siswa yang sempat ditemuiinfontt.com di lokasi penyaluran (BRI). Mereka mengeluh karena mereka justru harus mengeluarkan biaya tambahan agar mendapatkan dana sebesar Rp450.000 untuk siswa SD/sederajat, atau Rp750.000 untuk siswa SMP/sederajat, dan Rp1.000.000 untuk SMA/SMK/sederajat.
Betapa tidak mengeluh, karena mereka yang dekat dengan lokasi penyaluran pun sudah mengeluarkan biaya, apalagi yang jauh. Memang, ada kemudahan yang mestinya dapat diandalkan yaitu pengambilan secara kolektif yang dapat diwakilkan kepada sekolah. Sayangnya, beberapa kepala sekolah dasar mempunyai pengalaman kurang nyaman karena mereka telah bersepakat dengan para orang tua untuk memberikan sedikit biaya dari dana itu karena seluruh berkas yang harus dibawa masuk harus difotokopi. Biaya foto kopi ditanggung oleh kepala sekolah atau guru yang dipercaya membantu. Para orang tua setuju, namun ketika mereka mengambil, sebagian besar tidak bersedia mengganti biaya yang dikeluarkan oleh kepala sekolah atau guru tersebut.
Maka, solusinya adalah memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk mengurus sendiri ke bank, dengan penjelasan yang rinci tentang semua persyaratan yang harus dipenuhi ketika menuju bank terdekat.
Patut dikabarkan, anggota DPR RI Komisi X asal NTT telah mengeluarkan surat kepada setiap orang tua yang anaknya disebut sebagai penerima BSM tersebut. Surat itu menjadi dasar bagi para orang tua untuk dapat mengambil dana BSM/PIP. Surat itu bersifat pemberitahuan dan sekaligus alat kontrol dari wakil rakyat. Apresiasi patut diberikan kepada wakil rakyat yang telah memperjuangkan hal ini. Masyarakat menerimanya dengan senang sambil mengeluh (roni).