Oetune,infontt.com,- Salah satu yang indah, namun belum tersentuh adalah Pantai Oetune (Oetune Beach) di kecamatan Amanuban Selatan. Oetune Beach di Bena (Oehani) dan gunung batu di Kolbano memberikan nuansa lain bagi kabupaten yang baru saja menempatkan Mella-Naitboho sebagai Bupati dan Wakil TTS periode 2014-2019. Kabupaten TTS akan manjadi salah daerah tujuan wisata yang sangat menjanjikan.
Saya sempat tercengang ketika megunjungi pantai ini bersama keluarga pekan lalu. Oetune Beach dengan rentangan pasir halus, bersih, luas dan panjang, sangat menjanjikan bagi para wisatawan lokal dan mancanegara untuk memanjakan diri di sana. Oetune Beach sebagai salah satu pantai yang indah dengan karaterstik unik dan dapat dikatakan sebagai “Kuta Beach” di Kabupaten TTS. Pantai yang bersih mengingatkan orang pada Pantai Kuta-Bali yang sangat terkenal di dunia.
Sayangnya, Oetune Beach, yang seharusnya sudah menjadi salah satu pusat parawisata di kabupaten TTS, belum tersentuh. Jika Pemerinah melalui dinas parawisata memakna arti sesungguhnya peningkatan perekonmian masyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD) dari dunia parasisata, Oetune Beach sudah harus dikelola secara profesional menjadi area parawisata, rekreasi dan olahraga, pantai tersebut seharusnya dieksploitasi dan di desain secara moderen sehingga menarik. Wisatawan mancanegara dan lokal harus menjadikan Oetune Beach sebagai tujuan utama rekreasi yang menyenangkan karena berkelas dunia.
Panorama alam Oetune Beach sangat menajubkan. Untuk mencapai wilayah ini, bila kita dari Kupang, begitu melewati Jembatan Noelmina, langsung belok kanan. Lebi kurang 20 KM, kita sudah bisa mencapai Oetune Beach. Sayangnya, papan penunjuk pantai yang dipasang sangat keciol sehngga bila tidak pernah ke sana, akan kesulitan mencari jalan masuk.
Pasalnya, jalan masuk ke pantai sepanjang lebih kurang 2 KM ini sangat buruk. Jalannya berbatu dan berdebu bila musim panas. Jika hujan, genangan air dan lumpur harus dillewati sebelum mencapai pantai. Penataan tempat parkiran, home stay, listrik, WC dan lain sebagai belum maksimal.
Perhatian pemerntah dan instansi terkait masih sebatas wacana karena masih berorientasi pada bidang pembangunan lain. Jalan propinsi dan kabupaten untuk mencapai wilayah ini sangat sangat layak dan pantas. Namun, pengelolaan jalan menuju ke lokasi obyek wisata dan berbagai sarana dan prasarana rekreasi, seperti tempat permainan anak-anak, penjualan aneka makan lokal seperti kelapa muda, jagung, dan buah-buahan lainnya, serta fasilitas berupa home stay ataupun villa belum dikelola secara baik.
Penerangan berupa listrik pun belum menjadi perhatian. Demikian juga tempat atau arena parkiran dan penjualan pernak/pernik hampir tidak diperhatikan. Namun saya tetap memiliki satu keyakinan bahwa ke depan pantai ini harus dikelola secara baik. Para investor lokal maupun asing harus diajak untuk datang dan berinvestasi di Oetune Beach. Jika mereka masuk untuk menanam saham, mengelola obyek wisata tersebut, tentu TTS akan menjadi salah satu daerah parawisata yang sangat terkenal di NTT, sebab alam dan pantainya sangat mempesona.
Laut lepas menuju Samedera Hindia dan berdeketan dengan Australia membuat Oetune Beach akan menjadi pilihan. Proses untuk mempromosikan wilayah ini, harus menjadi program pemerintah khususnya Dinas Parawisata Kabupaten TTS. Sudah saatnya pemerintah Kabupaten TTS bekerjasama dengan para ahli untuk mengelola pantai ini.
Tuhan telah mengraruniakan alam dan pantai yang begitu indah dan mempesona. Sudah saatnya pemerintah dan masyarakat bersatu menyatakan tekad bahwa Kabupaten TTS adalah daerah terdepan, termuka dan kaya akan keindahan alam. Selamat datang dunia parawisata baru di Kabupaten TTS Oetune Beach akan mengubah wajah kabupaten TTS dan bisa mengalahkan keindahan Pantai Kuta-Bali.
*)Penulis lahir di SoE-TTS, sekarang tinggal di Kupang