Pesan Anggota DPRD Manggarai Barat Untuk Melki Laka Lena

Manggarai Barat-infontt.com,- Proses penggalian ide dan gagasan yang dilakukan oleh Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) yang digagas oleh Melki Laka Lena terus bergulir. 

Bacaan Lainnya

Sabtu, (20/5/2017) dialog terbuka dan Sayembara AYO BANGUN NTT kembali digelar di Kabupaten Manggarai Barat.

Kehadiran Melki Laka Lena di Mangarai Barat langsung disambut oleh Ketua DPRD Manggarai Barat, Blasius Jeramun di kediaman Camat Lembor.

Selanjutnya, Melki Laka Lena bersama Ketua DPRD Manggarai Barat dan Camat Lembor bergerak menuju lokasi kegiatan.

Sekitar satu kilometer dari lokasi kegiatan, Melki Laka Lena, Ketua DPRD Manggarai Barat serta Camat Lembor disambut dengan drum band dari SMP Gaya Baru Nangalili dan SMK St. Thresia Nangalili.

Selanjutnya, rombongan langsung disambut dengan ritual Tua Kapu dan nyanyian dari tim ronda dengan bahasa adat yang isinya mengajak semua masyarakat NTT selalu bersatu menjaga tanah atau daerah kita yang kaya raya ini agar tetap aman.

Hadir dalam kegiatan dialog terbuka dan sayembara AYO BANGUN NTT, ketua DPRD Manggarai Barat, Blasius Jeramun dari partai Golkar, Wakil ketua DPRD Manggarai Barat, Abdul Ganir dari partai PAN, Anggota DPRD Manggarai Barat, Tobias Wanus dari partai PKB, Camat Lembor, Camat Lembor Selatan, Kepala Desa Nangalili dan tokoh masyarakat lainnya.

Dialog terbuka dan Sayembara AYO BANGUN NTT di Kabupaten Manggarai Barat ini dilaksanakan di aula Asrama SMK St. Thresia Nangalili.

Dalam sesi dialog, Blasius Jeramun mengatakan, membangun NTT harus mulai dari desa. Daerah kita bisa maju dan berkembang apabila masyarakat di desa sejahterah.

Menurut Blasius, NTT merupakan provinsi terbelakang dalam hal pembangunan. Oleh karena itu Blasius menegaskan, berbicara membangun NTT harus memahami karakteristik daerah karena wilayah NTT merupakan daerah kepulauan.

“Pemimpin di NTT ini harus berintegritas, mempunyai karakter, energik, serta hati yang mau peduli, agar mampu melihat dan menjangkau masyarakat desa di wilayah kepulauan provinsi NTT,”tegasnya.  

Ia menambahkan, berbicara NTT tidak kalah penting kita harus bicara juga pemimpinnya, pemimpin yang energik dan yang punya kemampuan melihat dan peduli terhadap masyarakat térlebih masyarakat desa. Dan yang paling penting mampu memberi harapan dan solusi demi kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan, Wakil DPRD Manggarai Barat dari Fraksi PAN, Abdul Ganir  dalam kesempatannya mengawali dengan sebuah pertanyaan reflektif. “Apakah pemimpin daerah kita ini sudah memberi keadilan di daerah ini?,”tanya Abdul.

Sebab menurut Abdul, pemerintah pusat sudah mengucurkan anggaran yang besar ke desa, lalu apakah masyarakat sudah siap mengawal anggaran itu, Kemudian sesudah negara berikan anggaran tersebut untuk pembangunan kepada masyarakat. lalu apa yang masyarakat sudah buat untuk negara?

“Kadang pandangan masyarakat bahwa membangun daerah ini selalu menjadi tanggung jawab pemerintah. Dan saya sangat sepakat dengan membangun daerah ini mulai dari desa. Sehingga masyarakat harus mengawal pembangunan di desa, sebab ini tanggung jawab kita, karena sebenarnya kerinduan besar dari pemerintah bahwa desa harus kuat,”ungkapnya.

Tobias Wanus mantan Anggota DPRD provinsi 2 periode dari partai PKB mengatakan, jikalau Melki Laka Lena terpilih menjadi gubernur NTT, maka jadilah gubernur yang sukses bukan gubernur yang terpilih.

“Sehingga ketika bapak datang ke Manggarai Barat bapak Melki tidak menanyakankan berapa suara untuk pak melki di Manggarai Barat,”jelas Tobias.

Karena menurut Tobias, itulah prinsip demokrasi yang benar tidak membedakan. Sebab Proses perbedaan itu  yang harus disyukuri. Karena menurutnya, penghambat pembangunan di NTT ini adalah pemimpin yang membedakan perbedaan antara wilayah suku agama dan ras.

“Membangun NTT lewat keberagaman, perbedaan itu musti kita jadikan modal untuk membangun bukan untuk membatasi pembangunan,”ujar Tobias.(Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *