Pada Pagi Hari yang Cerah

mentari pagi
Mentari Pagi di ufuk Timur, foto: Roni Bani

Pada Pagi Hari yang Cerah

Burung-burung mulai berkicau bersenandungkan nada indah sebagai alarm mentari akan kembali bersinar.
Dedaunan melambai kegirangan menyambut pagi, insan mulia terbangun mimpi dan memulai hari.

Berpayungkan langit berhiaskan awan putih ini,ada banyak kisah yang akan diukir hari ini.
Ada beragam drama yang layak diperankan,ada jalan yang akan ditempuh.

Jalan cerita yang berbeda dari setiap insan, membutuhkan kaki yang kuat untuk berjalan, tangan yang lembut untuk menggenggam dan memeluk, mata yang terang untuk terus melihat dan membedakan baik dan buruknya kehidupan,serta hati yang penuh kasih untuk terus siap menerima kenyataan hidup.

Sebelum drama hidup diperankan,lipatlah tangan, tutuplah mata, tekuklah lutut dan mintalah Tuhan mengambil alih memimpin hidup agar kita tak tersesat, karena mentari tidak sedang bertanya sudahkah kita bersyukur?

Kasih Tuhan ibarat mentari yang tak pernah terlambat bersinar, maka milikilah hati yang penuh kasih dan rasa syukur di setiap waktu hidup, mulut yang terus memuji Tuhan, serta hidup memuliakan Tuhan.

Selamat hari baru untuk kita semua…
Uisneno nok kit ok-oke’, tua🙏

 

 

Penulis: Merdana Santri Ora

Editor: Heronius Bani

 

Pos terkait