Objek Wisata Bukit Bacodara Belakang Kota yang Menawan Karya Pemuda Kesetnana

Pemuda Kesetnana ketika foto di salah satu spot B2K

Soe-infoNTT.com,- Berawal dari semangat gotong royong, sekelompok anak muda di dusun Palelo, desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS sukses memberdayakan puluhan pemuda di lingkungan setempat.

Tuan Nabuasa dan Oche Naben sang inisiator berdirinya objek wisata bukit alam bukit Bacodara Belakang Kota (B2K) yang kini sudah banyak dikunjungi wisatawan lokal.

Ditemui Media ini di dalam kawasan bukit B2K, Senin (10/02/2020), Tuan Nabuasa pun bercerita tentang awal mula lahirnya ide merintis objek wisata di atas lahan seluas dua hektare tersebut. Lebih tepatnya lokasi B2K tidak jauh dari kota, arah ke Siso, kecamatan Mollo selatan hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit dari Kota Soe.

“Awalnya ini kami rintis tanpa modal sepersen pun, karena yang kami buat bahannya dari lokal alam, hanya modal tenaga untuk bersih-bersih, dibantu puluhan pemuda dan ini murni sumbangsi tenaga teman teman pemuda,” ujar Tuan.

Butuh waktu kurang lebih 1 bulan untuk menyulap kebun yang ditumbuhi semak belukar menjadi kawasan wisata alam yang eksotis seperti sekarang ini. Di mana sejak januari 2020 Tuan Nabuasa dan temannya Oche mulai merintis.

Spot foto B2K

Objek wisata ini pada 7 Februari 2020 pertama kali dibuka, dan perlahan seiring berjalannya waktu wisata ini terus berbenah dengan memutar pemasukan dari karcis untuk melengkapi segala fasilitas objek wisata serta pengamanan pengunjung.

Tidak jarang dirinya dan puluhan pemuda lainnya harus melewati masa-masa sulit untuk bisa mewujudkan impiannya menjadikan B2K sebagai objek wisata yang potensial. Kenyamanan wisatawan juga diutamakan, dan wisata alam B2K kini sudah mempunyai spot foto baru yang disediakan bagi para pengunjung untuk berfoto ria.

Tuan Nabuasa menjelaskan, B2K kini sedang melangsungkan pembuatan spot foto, di mana ada total lima spot yang dibuat dan sementara mencari modal untuk tambahan spot lagi. Banyak dari pemuda yang hingga saat ini masih bersekolah di sekolah menengah atas.

“Tempat yang kami jadikan spot ini, awalnya ada perkebunan yang penuh semak belukar semua, namun kami harus memecahkan ide ide brilian untuk bisa wujudkan ini semua,” jelasnya.

Sedangkan untuk pemasukan, setiap harinya tidak seberapa, dibandingkan pengunjung yang datang di akhir pekan dan hari Minggu. Di hari libur pengunjung bisa mencapai ratusan orang, dengan tiket 5 ribu rupiah per orang, ditambah parkiran 2000 per motor.

“Kami juga siapkan kameramen bagi yang pengen foto dengan harga murah saja, di mana per foto hanya bayar 2000 rupiah dan kalau lebih dari 3 foto diberikan diskon,” ungkap Tuan Nabuasa.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *