Mengenal Lebih Dekat Kapolres Kupang, Batin Selalu Menangis Melihat Orang Susah

Kapolres Kupang AKBP Aldinan RJH Manurung.

Oelamasi-InfoNTT.com,- Kapolres Kupang AKBP Aldinan RJH Manurung bercerita terkait aksi sosial yang dilakukan bersama Ketua Bhayangkari beberapa pekan terakhir ini. Hal ini disampaikan disela rapat internal tim gugus tugas covid-19, Jumat (26/2/2021) di aula Kantor Bupati Kupang.

Menurut Kapolres, semua yang dilakukan bukan untuk mencari popularitas, namun ini menjadi tanggung jawab bersama khususnya Ia pribadi dan keluarga. Hal ini merupakan sumbangsi atas berkat dan juga kehidupan yang Tuhan berikan kepadanya saat ini.

Bacaan Lainnya

“Saya ditempatkan di Kabupaten Kupang, tentu ada niat baik dan harus berbuat sesuatu untuk masyarakat di sini, salah satu bentuk kontribusi kita adalah rasa peduli terhadap kondisi yang dialami masyarakat khususnya yang membutuhkan dalam segala aspek, baik itu masyarakat lansia serta yang kurang mampu. Ini memang menjadi program kita bersama,” ungkapnya.

Menurut Kapolres, secara pribadi batin sebenarnya menangis ketika melihat kondisi masyarakat yang dibantu beberapa hari terakhir ini. Di mana dirinya masih diberikan Tuhan kesehatan dan kemampuan untuk bisa hidup cukup, sedangkan masyarakat masih ada yang hidup dibawa garis kekurangan.

”Melihat ini saya sungguh tergerak hati, dan tugas kita yang berkecukupan untuk membantu yang kekurangan. Itulah rasa impati saya, jangan sampai kita sudah diberikan jabatan dan kemampuan di sini tapi tidak bisa membantu orang yang sedang kekurangan,” ujarnya.

Kapolres Kupang juga merasa empati yang mendalam terhadap kondisi wilayah Kabupaten Kupang, karena termasuk nomor tiga termiskin. Hal ini tentu miris. “Kita jangan sampai tidak bisa memberikan sesuatu yang berharga, minimal kita berikan sesuatu penghargaan bantuan kepada masyarakat di sini. Itu penting dan wajib sebagai hidup sesama manusia,” tegasnya.

Presy di Mata Kapolres Kupang

Tentu kita semua tahu semua tahu siapa Presy. Gadis remaja cerdas dan berprestasi yang viral karena hidup sendiri tanpa pendampingan dari orang tuanya. Di mana ayahnya sudah meninggal, dan ibunya pergi meninggalkannya beberapa waktu lalu.

Kapolres Kupang AKBP Aldinan RJH Manurung bersama Ketua Bhayangkari pun beberapa hari yang lalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke kediaman Presy, dengan membawa bantuan untuk keperluan sehari-hari Presy.

Kepada wartawan Kapolres Kupang menjelaskan bahwa Presy adalah seorang gadis manis berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun ekstrakurikuler. Sejak SD sudah sering menjadi juara di kelas, ditambah lagi dengan prestasinya dalam seni bela diri tarung derajat.

Di mata Kapolres, apa yang dilakukan Presy merupakan suatu kesuksesan dan talenta yang harus diapresiasi seoptimal mungkin. Jangan sampai potensi-potensi yang ada di Kabupaten Kupang lenyap tenggelam karena keterbatasan dan ketidaktersediaan bantuan dari pemerintah.

”Saya libatkan anggota untuk terus melakukan pengecekan langsung ke adik kita Presy ini. Awalnya kita cari tahu terlebih dahulu latar belakangnya, kita telusuri dengan bertanya ke orang-orang di lingkungan sekitar dan juga dari perangkat desa. Setelah itu kita langsung bergerak membantunya,” ungkap Kapolres.

Kapolres juga bercerita bahwa Presy merupakan seorang anak yang mengalami broken home. Ini mengakibatkan tingginya tingkat stres yang dialami oleh Presy. Awal bertemu nampak ketakutan yang ada di wajah Presy. Ia merasa terganggu, bahkan diajak komunikasi pun Presy hanya menunduk. Ini menunjukan tingkat trauma yang sangat mendalam dan juga tekanan psikis dalam dirinya.

”Jadi secara perlahan kita bantu agar adik Presy ini tidak putus asa, karena jika tidak maka takutnya Presy akan membuat hal yang membahayakan dirinya sendiri. Prinsipnya kita akan terus bantu, kemudian juga siapkan suatu metode cara untuk membuat adik kita ini kembali percaya diri untuk hidup untuk menghadapi segala situasi,” ujar Kapolres.

Kapolres Kupang juga berjanji akan membantu semaksimal mungkin. Mulai minta pendampingan dari Dinas Sosial, perlindungan anak, pemerintah daerah, hingga pada psikoter. Ini dilakukan agar Presy bisa kembali hidup normal dan mengejar cita-citanya untuk gapai masa depan yang lebih baik.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *