Kemenangan Politisi Sejati Harus Diimbangi Pelayanan Tanpa Sekat

Kupang-infontt.com-, Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Provinsi NTT, Saturminus Jawa atau akrab disapa Christian mengatakan usai sudah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di NTT dan beberapa Kabupaten lainnya.

Menurut Christian, seharusnya pesta demokrasi ini bisa menjadi proses pembelajaran bagi setiap paslon dan juga tim yang ikut berkompetisi dalam adu strategis taktis untuk meraih sebuah kemenangan.

Bacaan Lainnya

“Jika sukses memenangkan Pilkada maka hal tersebut menjadi kemenangan kolektif masyarakat NTT, dan yang terpenting setiap tim harus siap menang dan berani menerima kekalahan,” ujar Christian kepada infontt.com, Kamis (28/6/2018).

Ia menambahkan, jika dalam kompetisi ini ada yang kalah dan masih belum mengakui kemenangan, lalu membuat keributan atau kericuhan yang mengganggu sakralnya demokrasi maka yang bersangkutan adalah perusak bangsa yang sebenarnya. Karena berani berpolitik maka berani juha menerima resiko apapun yang terjadi.

“Jika ada pihak yang nantinya tidak puas dengan hasil maka bisa menggunakan jalur hukum, dan jangan bertindak anarkis. Kita harus tetap menjaga hubungan persahabatan dan persaudaraan yang sudah lama terjalin agar tidak sirna hanya karena perbedaan pilihan politik sesaat,”jelasnya.

Harapan Christian, sebagai rakyat Indonesia yang baik, jangan malu untuk mengucapkan selamat kepada tim pasangan yang menang dan harus mempunyai jiwa besar. Karena dengan mengucapkan selamat kepada paslon yang menang, maka dengan sendirinya kita menghindari permusuhan.

Lanjutnya, setiap tim pasangan calon masing-masing harus berani untuk berpegangan tangan dan saling dukung serta memberikan kesempatan kepada paslon yang meraih suara terbanyak untuk menjalankan amanah rakyat, agar selama lima tahun kedepan dapat memimpin daerah lebih baik.

“Jika nantinya ada kesalahan, silahkan di kritik dengan memberikan solusi yang produktif. Dan apabila dalam masa kepemimpinannya tidak menepati janji janji pada saat kampanye, maka sepatutnya duduk bersama sama untuk saling memberikan masukan serta pikiran -pikiran brilian agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik demi NTT tercinta,”Kata politisi muda ini.

Untuk yang menang, menurut Christian masyarakat harus menghormati, mengayomi dan merangkul. Jangan menjadi Kepala daerah perseorangan, kelompok atau partai politik, tetapi jadilah pelayan bagi seluruh masyarakat dalam membangun NTT tanpa ada sekat perbedaan.

“Seperti Lasswell berpendapat, Who get what, when and How, Siapa dapat apa, kapan dan bagaimana orang mau mendukung, tetapi harus dapat imbalan. Ini yang selalu terjadi di negeri kita, para pemenang jangan hanya memperhatikan pendukungnya, namun harus semua aspek diperhatikan mulai dari yang terpinggirkan sampai di pusat kota.

Jika budaya ini di gunakan para pemimpin yang menang, maka daerah daerah pasti akan jauh lebih baik dari sekarang. Daerah akan maju jika pemimpinnya menjaga dan merawat kepercayaan atau mandat rakyat secara baik.

“Saya berharap, siapapun yang menang harus di dukung dan diberi kesempatan untuk memimpin, tapi harus berani juga mengkritisi hal-hal yang tidak pro rakyat. Marilah kita bangkit lewat pilkada 2018 ini agar menjadi pembelajaran ke depan dan membuat demokrasi Indonesia semakin matang khusus demokrasi di NTT,”pungkasnya.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *