Jerry Manafe Hadiri Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Pos Pelayanan Ebenhaezer Rium

Amarasi Timur – InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe bersama Ketua Majelis Klasis Amarasi Timur, Pdt.Jacob Niap, S.Th. , Minggu 18 Oktober 2020 melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru gereja pos pelayanan Ebenhaezer Rium, Desa Pakubaun Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang.

Pembangunan gedung yang baru ini untuk menggantikan bangunan lama yang tidak representatif lagi bila digunakan untuk beribadah oleh jemaat setempat. Jerry Manafe dalam sambutannya mengatakan, adalah suatu hal yang utama yakni mengandalkan Tuhan, dalam membangun satu gedung gereja, karena bila tanpa Tuhan semuanya akan sia-sia.

Bacaan Lainnya

“Kitab Mazmur 127 ayat 1 mengajarkan bahwa kalau bukan Tuhan yang diandalkan membangun maka segalanya sia-sia, dan mengandalkan Tuhan juga akan meniadakan perpecahan diantara jemaat,” tandas Jerry Manafe.

Wakil Bupati Kupang ketika melakukan peletakan batu pertama

Ditambahkannya, tidak mengandalkan Tuhan dalam pembangunan gedung gereja juga akan memunculkan perpecahan dalam jemaat, karena nantinya masing-masing menyombongkan diri dengan merasa paling berjasa dalam membangun gedung gereja. Biasanya jemaat akan bersatu saat membangun gereja, tapi saat selesai membangun, masing-masing akan pukul dada berteriak bahwa dia paling berjasa dalam pembangunan gedung itu, tambahnya dengan dialek Kupang yang kental.

Lanjut Manafe, pendeta bukan saja bertugas untuk menyampaikan firman Tuhan, tapi bagaimana pendeta membantu jemaat untuk dapat hidup yang lebih baik, yang bisa sukses dalam kehidupannya, membangun ekonomi jemaat untuk kehidupan jemaat tersebut.

“Hidup ini jangan kita berikan dengan gaya hidup tapi kita harus berikan dengan nilai hidup. Bila kita diberi kesempatan untuk memimpin, tapi kita tidak memberi nilai, maka sia-sialah hidup kita,” ujarnya.

Ditambahkannya, gereja, dalam membangun perlu kerjasama. Dalam membangun gereja kita harus pakai hati, karena bila membangun gereja dengan hati, maka yakin, disitulah Tuhan ada bersama.

Jerry yang juga mantan wakil ketua DPRD Kabupaten Kupang periode lalu ini juga menyoroti soal dana desa, bahwa untuk dana desa, setiap musyawarah desa harus melibatkan para pendeta (tokoh agama), tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan lain-lain. Bila perlu dipakai untuk pemberdayaan masyarakat atau pemberdayaan jemaat. Kalau rakyat atau jemaat sejahtera, gereja pasti bagus.

“Sekarang ini, gubernur kita sangat antusias berpikir untuk membangun NTT dengan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Program ini membantu masyarakat dalam hal penyediaan bibit, traktor, pupuk, juga pendampingan kepada petani. Bila ada lahan yang siap tanam namun belum diolah tanahnya, maka akan dipakai pola TOT. Kita harus menangkap program ini, tinggal nanti kita tambahkan sumur bor untuk kepentingan masyarakat,” jelas Jerry.

Sambutan Wakil Bupati Kupang

Sementara itu, Pendeta Lukman Bahan, dalam memimpin kebaktian, pada awal kegiatan tersebut mengatakan, persekutuan di antara jemaat serta mengandalkan Tuhan adalah satu-satunya cara menyelesaikan pembangunan gedung gereja, dan bermanfaat bagi jemaat.

“Andalkan Tuhan serta lupakan semua perbedaan adalah kunci utama dalam pembangunan suatu gedung gereja,” tegas Pdt.Lukman.

Sedangkan Anggota DPRD Provinsi NTT, Yan Windi, pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa membangun gedung, jangan melupakan jemaatnya. Membangun ekonomi jemaat adalah hal utama yang juga perlu diperhatikan sebelum membangun gedung gereja.

“Jadi kita akan sama-sama berproses dalam membangun jemaat dan membangun gedung gereja,” ujar politisi Gerindra ini.

Ketua Majelis Jemaat Maranatha Noehaen yang merupakan gereja induk dari Pos Pelayanan Ebenhaezar Rium, dalam sekapur sirih menjelaskan bahwa pos pelayanan yang berjumlah 54 KK, berdiri sejak tahun 1996. Ditahun 2015, kami membangun sebuah gedung semi parmanent yang sekarang ini dipakai.

“Dengan thema Mengampuni dan Diampuni, dan dengan segala keterbatasan yang ada, kami berusaha semaksimal mungkin untuk membangun gedung kebaktian yang representatif. Banyak dukungan yang kami dapatkan baik itu dari jemaat, dan para donatur,” jelasnya.

Suara gembala dalam ibadah ini disampaikan oleh Ketua Majelis Klasis Amarasi Timur, pendeta Jacob Niap, yang juga sependapat dengan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, bahwa kita semua harus bekerja sama.

Laporan: Humas Pemkab Kupang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *