Oelamasi-InfoNTT.com,- Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang bertugas di Kabupaten Kupang mengeluh karena gaji beberapa bulan belum masuk, anehnya gaji bulan desember 2023 mendahului gaji-gaji bulan sebelumnya.
Salah satu dokter (Bu Mel) kepada media (22/12) mengatakan, informasi yang para dokter dapat yakni gaji bulan Desember yang mana sudah ada di rekening masing-masing. Sedangkan untuk gaji bulan Oktober dan November masih dalam proses karena ada kesalahan format absen dari salah satu dokter.
Menurutnya, keterlambatan pembayaran gaji sudah sering terjadi. Padahal mereka sudah melaksanakan tugas dengan maksimal. Dokter ini mengungkapkan pembayaran gaji dokter PTT di Kabupaten Kupang sudah sering mengalami keterlambatan.
“Sudah sering terjadi seperti ini. Tapi kami tetap sabar dan bersemangat melayani masyarakat, kendati pembayaran gaji selalu terlambat. Mohon agar gaji kami segera dibayarkan penuh, yang pasti kami dokter PTT tetap melayani para pasien. Karena ini soal kesehatan dan keselamatan manusia,” ungkapnya.
Ia menilai pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Kupang dalam pembayaran gaji dokter PTT sangat buruk. Bahkan banyak dokter enggan melakukan kritik karena ingin tetap berfokus pada tugas dan pelayanan bagi masyarakat.
“Ketulusan melayani ini harus diimbangi dengan pembayaran hak tepat waktu tanpa alasan apapun. Kwajiban sudah dipenuhi maka hak pun sama harus berimbang. Jangan memperlihatkan kepada dokter dan masyarakat seolah-olah pemerintah tidak serius melihat persoalan ini.
Ia berharap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang yang baru segera melihat masalah ini dan memperhatikan kesejahteraan dokter PTT. Selain itu, anggota DPRD Kabupaten Kupang juga harus memperhatikan gaji dokter PTT saat turun pengawasan di lapangan, segala kebutuhan dan kondisi di lapangan harus dicari tahu agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat benar-benar terpenuhi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel Laitabun yang dikonfirmasi via WhatsApp terkait masalah gaji Dokter PTT Kabupaten Kupang yang terlambat, hanya membaca dan tidak membalas.
Laporan: Chris Bani
