Pelacur bersenandung
Aku yang disapa pelacur dari pergaulan
Hari ini ingin bersenandung atas perkataan mereka
Merintih dan mengisak dalam alunan melodi yang kuucap
Hingga tiap pekikan Ingin rasanya daku memisahkan jiwa dari raga mereka
Aku dara aku perawan aku gadis
Aku tak pernah bersetubuh dengan pria-pria berkekuasaan
Aku hanyalah dianggap seekor anjing yang bernafsu melihat daging
Dan mengendus bau yang menurutku sedap untuk dimangsa
Dunia yang fana dan otak tak bermoral dari mereka yang premitif
Hendak kuberi racun biar maut menjemput
Atau kubiarkan hidup dengan memberi sejuta penderitaan
Ah palsu dan aku tak ada bedanya dari mereka yang membuat luka dengan keji
Kini lututku ditekuk jemariku dikatup dan bola mata ditutup
Inginku menghadap pencipta biar diberi penderang
Agarku mampu membungkam mulut kotor dengan untaian kata absurd mereka
Kelak takan ada lagi parasit dan hanya tertinggal mutualisme
Oleh : Rista Wagur
Nona Manggarai
Kutahu tiap kata di barisan puisimu jelas terurai
Penuh koreng fitnah
Dan…kau tak mampu membendung airmata yang berderai-derai
Tak kan punah
Walau kau belai
Sampai
Waktunya tak kan selesai