Klasis Amanuban Selatan Gelar Lomba Paduan Suara Peringati HUT GMIT dan Hari Reformasi

Soe-InfoNTT.com,- Klasis Amanuban Selatan gelar lomba Pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi) tingkat Klasis Amanuban Selatan Kamis (6/10/2022) siang di gereja GMIT Elim Panite, Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari yakni 6 sampai 7 Oktober 2022 ini untuk memperingati Hari Ulang Tahun GMIT ke 75 dan Hari Reformasi ke 505.

Bacaan Lainnya

Ketua Majelis Sinode GMIT yang diwakili oleh Anggota Sinode GMIT Gotlif Neonufa dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan menyatakan bahwa peserta paduan suara ini ada pada garis start yang sama dan punya misi yang sama, maka mestinya semua berangkat dari pemikiran tentang kemuliaan Allah.

“Dalam perlombaan tentunya ada kalah dan menang, tetapi saya mau bilang bahwa semua di mata Tuhan juara karena kita telah membangun kerja dengan hikmat,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini adalah persembahan bagi kemuliaan Allah maka dilakukan bukan bertujuan mendapatkan bonus, tetapi dengan tulus hati karena sebuah panggilan yang ada untuk mewujudkan cinta kepada Tuhan.

Menurutnya, Pesparawi adalah salah satu bentuk kerohanian yang sekaligus memperhatikan dan mendorong pengembangan seni budaya keagamaan, yang mana kata pesta dimaksudkan sebagai kegiatan yang bersifat perayaan ritual pada saat-saat tertentu.

“Kegiatan ini diadakan sebagai pernyataan iman dan percaya yang bersifat rohani bukan dalam pengertian yang merupakan bentuk ibadah syukur dan puji-pujian yang mengandung unsur perbandingan menyanyi. Paduan suara bukan kompetensi saling menjatuhkan, tapi meningkatkan paduan suara kita sebagai umat Kristen yang terpanggil untuk turut ambil bagian dalam pelaksanaan sebagai wujud nyata,” jelasnya.

Gotlif mengingatkan agar kemampuan strategi dari peserta harus mampu menarik untuk dinilai oleh tim juri yang kompeten. Paduan suara harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri dengan maksimal agar ketika kalah nanti tidak menaruh curiga lalu membuat fitnah.

“Kegiatan ini mestinya mencerahkan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan terhadap sesama serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di tengah-tengah kebhinekaan dalam rangka mewujudkan persatuan dan bangsa Indonesia secara umumnya,” ucapnya.

Pantauan media ini, kegiatan pembukaan ini turut dihadiri Eldat Nenabu, Wakil Ketua DPRD NTT dan para pendeta se-Klasis Amanuban Selatan.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *