Kupang-InfoNTT.com,- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIKUM) Prof. Dr. Yohanes Usfunan, SH.,MH, akan selenggarakan kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universidade da Paz (UNPAZ) Timor Leste pada 21 sampai dengan 23 Juli 2022 mendatang.
Terkait kegiatan ini, maka panitia kegiatan yakni Josep Leonardy Ahas, S. Fil, SH.,MH (dosen STIKUM), Fredianus Neonub, S.Fil (Sekretaris Direktur STIKUM), Zakaria B. Usfunan (Sekretaris LKBH STIKUM), Lodovikus I. F. Lamury (Kordinator Umum), Ronald Januar Tamoes (Ketua BEM STIKUM), Yufra Banamtuan (Ketua BLM STIKUM) dan Chris M. Bani (Sie Akademi), berkesempatan bertemu dengan Gubernur NTT sekaligus Ketua Dewan Penasehat STIKUM Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, guna beraudiens sekaligus meminta pandangan terkait kegiatan yang akan segera dilaksanakan.
Josep Leonardy Ahas mewakili Prof. Yohanes Usfunan, pada kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Direktur Utama STIKUM yakni Prof. Yohanes Usfunan karena masih berada di Bali.
Josep Leonardy Ahas juga menjelaskan bahwa kegiatan MoU antara STIKUM dan UNPAZ Timor Leste ini merupakan langkah konkret STIKUM yang melakukan kerjasama bilateral bidang pendidikan antara dua negara yakni Indonesia dan Timor Leste.
Menurutnya, kerjasama tersebut diharapkan semakin mendorong fokus STIKUM dalam menggerakan program internasionalisasi kampus. Selanjutnya dalam kegiatan tersebut akan digelar seminar Internasional dan juga bedah buku “Gagasan Falsafah Uma Lulik Sebagai Dasar Negara Republik Demokratik Timor Leste”.
Gubernur NTT diminta membawakan materi dalam seminar tersebut yang akan membahas tentang “Memperkokoh Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum Dalam Menangkal Radikalisme”.
Seperti gayung bersambut, kegiatan yang digagas STIKUM ini diapresiasi Gubernur NTT, tapi dirinya tidak bisa hadir karena ada agenda penting yang sudah terjadwalkan yakni mendampingi Presiden RI dan Presiden Timor Leste di Labuan Bajo.
Selanjutnya Viktor Laiskodat akan menugaskan Dr. Imanuel Ekadianus Blegur, M.Si, selaku Staf Ahli Gubernur NTT untuk mengisi materi pada kegiatan MoU tersebut.
“Saya sudah ada agenda dengan Presiden Jokowi dan Presiden Timor Leste Ramos Horta. Coba nanti kedepan atur untuk saya bawakan kuliah umum saja di STIKUM,” ujar Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Gubernur juga menambahkan, perguruan tinggi dituntut responsif, terutama STIKUM sebagai sekolah tinggi ilmu hukum, dalam memerankan fungsinya sebagai penghasil sumber daya manusia yang adaptif terhadap kebutuhan dan tuntutan terhadap tren yang terjadi seperti dunia usaha dan industri saat ini.
“Ada yang menarik. Nanti kita bahas yakni pengembangan zona perdagangan bebas atau free trade zone di kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste. Ini isu yang bagus,” jelasnya.
MoU antara STIKUM Prof. Dr. Yohanes Usfunan, SH.,MH, dan UNPAZ Timor Leste ini akan digelar di kampus STIKUM, dan dikemas dalam berbagai macam acara sebagai upaya memperkokoh persaudaraan dan kerjasama kedua pihak selama tiga hari.
Laporan: Chris Bani