Edit dan Sandingkan Foto Syalom Ballo ke Video Asusila, Pelaku Akui Salah dan Minta maaf

Ilustrasi

Kupang-InfoNTT.com,- Malangnya nasib seorang gadis remaja bernama Syalom Ballo asal Kabupaten Kupang, yang mana fotonya di instagram diambil orang (Laurensius Anakota), lalu diedit dalam sebuah video porno. Pelaku yang diketahui masih duduk di bangku SMA ini dilaporkan keluarga korban ke Polda NTT.

Ibu korban, Deasy Ballo Foeh kepada media ini, Jumat (26/02/2021) siang mengatakan, awalnya video tersebut diketahui dari orang lain. Yang mana wajah putrinya dipasang dalam video asusila tersebut oleh oknum yang tidak dikenal sama sekali oleh korban.

Bacaan Lainnya

Deasy yang juga Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kupang ini menegaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan di Polda NTT dan juga pengakuan dari pelaku, maka secara jelas dan harus diketahui publik bahwa foto atau gambar yang ada dalam video asusila tersebut bukan anaknya (Syalom Ballo).

“Itu sudah jelas bukan anak saya karena sudah ada pengakuan pelaku di Polda NTT. Anak saya korban, dan tentu saya merasa prihatin anak saya harus menjadi korban dari kejamnya media sosial,” ungkap politisi PDIP ini.

Menurut Deasy, anaknya saat ini sedang menempuh pendidikan di Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Artinya anaknya tidak mungkin melakukan hal konyol seperti yang ada dalam video tersebut.

“Terimakasih kepada pihak kepolisian khususnya Polda NTT yang sudah membantu keluarga kami untuk menuntaskan masalah ini. Apa yang dilakukan pelaku kiranya menjadi pelajaran bagi semua orang agar dalam menggunakan media sosial harus lebih berhati-hati. Jangan mengambil sesuatu milik orang lain tanpa ijin atau tanpa sepengetahuan pemilik akun,” ujar Deasy.

Menurut Deasy, sesuai dengan pengakuan pelaku, dia hanya mau mencari tahu dan menganalisa foto anaknya. Anehnya kenapa foto anaknya yang harus disandingkan dengan video porno tersebut.

“Kami keluarga memaafkan pelaku karena  masih anak-anak. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, baik untuk anak saya ataupun orang lain,” tegas Deasy.

Deasy menambahkan, apa yang dilakukan oleh pelaku sangat merugikan korban dan nama baik keluarga. Apalagi korban saat ini sedang mengenyam pendidikan Teologia di Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Hal ini otomatis akan mendatangkan pandangan buruk jika tidak dituntaskan.

Laurensius Anakota juga sebagai pelaku yang mengambil foto lalu mengedit masuk ke video asusila tersebut dalam rekaman permintaan maafnya di hadapan polisi, Senin 22 Februari 2021, mengakui kesalahan karena mengedit foto korban dalam sebuah adegan video porno, seolah- olah korban yang melakukan adegan tersebut, lalu disebarkan di grup WhatsApp teman-temannya.

Di hadapan penyidik Polda NTT, korban dan keluarganya, pelaku mengakui perbuatannya dan memohon agar dia diampuni dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan serupa.

Dalam video permintaan maafnya, pelaku memohon ampun dan berjanji untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya. Nampak pelaku juga mengakui dan menyesali perbuatannya serta berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Kronologis Kejadian

Mengenai kronologis kejadian, Syalom Ballo menguraikan, bahwa pada bulan Januari 2021 dirinya ditelpon oleh temannya bahwa fotonya diedit dalam sebuah video porno oleh orang yang tidak dikenal, dan video itu telah dibagikan di sebuah group khusus.

Dalam adegan video porno tersebut, foto korban disandingkan dengan video porno, seolah-olah adegan porno tersebut dilakoni oleh korban (Syalom Ballo). Mendapatkan informasi itu, korban pun meminta bantuan temannya untuk segera mengirimkan video dimaksud. Setelah melihat video hasil editan itu, lantas korban menangis dan mengadukan pada orang tuanya.

Orang tua korban pun langsung bergerak cepat mencari tahu tindakan biadab yang dilakukan pelaku. Keluarga lalu bersepakat melaporkan kejadian tersebut ke polda NTT pada tanggal 12 Januari 2021.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *