Amarasi, -.infontt.com “Kami dipilih di Imanuel Kot-Koto’, kami diutus di Imanuel Tunhiut. Dalam spirit Imanuel, Allah menyertai kita, marilah kita mulai bekerja.” Demikian kata-kata akhir dalam kesan-pesan yang disampaikan Pdt. Yakop Niap, S.Th dalam acara serah-terima tugas MK (H) Amarasi Timur periode 2011-2015 kepada MK (H) periode 2015-2019. Pdt. Yakop Niap, S.Th sadar bahwa sebagai organisasi pasti ada regenerasi kepemimpinan, maka peristiwa seperti ini biasa dan wajar. Dalam pemahaman mekanis, maka peristiwa serah-terima tugas ini adalah peristiwa iman. Ia mengutip Markus 10:43-45. “Barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Bagian yang dipilih Pdt. Yakop Niap, S.Th ini memberikan gambaran bahwa seorang pendeta mesti mengambil posisi sebagai hamba. Dalam hal tugas sebagai Majelis Klasis, dipahami sebagai pengutusan di wilayah yang lebih luas, dari sebelumnya wilayah kerja hanya pada satu lingkungan jemaat atau beberapa mata jemaat, menjadi lebih luas yang wilayah klasis yang terdiri atas banyak mata jemaat, jemaat wilayah. Klasis Amarasi Timur terdiri dari 44 mata jemaat/jemaat wilayah. Nah, kalau sendiri kerja, mana mungkin?
Pdt. Yakop Niap, S.Th mengucapkan terima kasih kepada semua jemaat-jemaat melalui perutusan pada Sidang Klasis XIX di Kot-Koto’ yang telah memilih mereka. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ketua MKH periode sebelumnya. “rintisan jalan telah dibuat, kami mengikuti sambil melakukan apa yang perlu untuk peningkatan.” demikian Pdt. Yakop Niap mengatakannya didampingi Sekretaris MK, Pnt. Yerfelius Bani, Bendahara MK, Pnt. Maxen Seran Nahak, dan anggota-anggota Pnt. Merlin Nepabureni-Buraen, Pnt. Aljery E.Monas, Pnt. Dina Moldena-Masneno, Pnt. Kornelius Nenoharan.(roni)