Kepala RS Bhayangkara Kupang Tegaskan Tidak Ada Pasien Terinfeksi Corona Covid-19

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Drs Titus Uly Kupang Kompol dr Herry Purwanto M.Si,Med., Sp.B

Kota Kupang-InfoNTT.com,- Seiring merebaknya kasus Corona Covid-19 melalui media sosial,  informasi terkait virus ini juga menggegerkan warga Kota Kupang. Media ini kemudian mencoba mencari tahu terkait dugaan informasi yang disebarkan lewat media sosial, di mana info menyebar bahwa adanya pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Drs. Titus Uly Kupang yang diduga terinfeksi Corona.

Informasi yang tersebar bahwa pada pukul 20:00 wita, dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara Drs Titus Uly Kupang mendapat pasien yang dicurigai terinfeksi covid-19.

Bacaan Lainnya

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Drs Titus Uly Kupang, Kompol dr Herry Purwanto M.Si,Med., Sp.B ketika ditemui media ini mengatakan, informasi yang beredar terkait corona Covid-19 di masyarakat itu tidak benar.

Lebih lanjut dr Hery menjelaskan bahwa informasi itu tidak benar, karena pasien dengan gejala penyakit pilek, batuk, panas itu sudah termasuk dalam kriteria Covid-19 yang patut dicurigai namun belum tersangka, kecuali hasilnya sudah positif terinfeksi Covid-19.

“Sementara sekarang pasien kita lagi rujuk di RSUD Prof. Dr. WZ Johanes Kupang karena di NTT cuman ada 2 rumah sakit yang sudah ditetapkan untuk kasus Covid-19, salah satunya RSUD Prof. Dr. WZ Johanes Kupang. Harus diketahui juga, pasien yang dimasukan ke ruangan isolasi yang ada di 2 rumah sakit tersebut belum tentu terinfeksi Covid-19, artinya itu cuman  terduga atau dicurigai. Harus menunggu sampai dinyatakan hasilnya positif atau negatif,” ungkap dokter Hery.

Kompol Hery juga menghimbau untuk adanya kerja sama semua elemen termasuk masyarakat agar Covid-19 tidak menyebar terutama di NTT. Dimulai dari pencegahan-pencegahan pola hidup sehat, gaya hidup sehat, makanan bergizi, olahraga teratur dan alangkah baiknya pakai masker.

“Saya berharap agar masyarakat di NTT dan sekitarnya membiasakan diri dengan pola hidup sehat, contohnya jika bersin dan batuk ditutupi. Jadi alangkah lebih baik ketika sedang sakit maka di rumah saja, sehingga tidak menyebar ke mana-mana. Covid-19 ini tidak ada di NTT dan ini semua tanggungjawab kita bersama untuk mencegahnya masuk NTT,” pungkasnya.

Laporan: Jimi Kapitan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *