Sumba-InfoNTT.com,– Skandal memalukan mengguncang dunia pendidikan. Ketua Yayasan Tunas Timur (Yatutim), Dr. Soleman Lende Dappa (SLD), diduga tega mengancam seorang kepala sekolah hanya karena setoran Dana BOS tidak sesuai dengan keinginannya.
Isu ini mencuat setelah sebuah akun Facebook bernama @Lusia Kaka mengunggah rekaman suara percakapan yang diduga antara SLD dan kepala sekolah tersebut.
Tak tanggung-tanggung, dalam rekaman tersebut, SLD murka dan menekan kepala sekolah itu agar menyerahkan lebih banyak uang pada termin berikutnya.
Kasus ini bermula ketika kepala sekolah tersebut hanya mampu memberikan Rp20 juta dari Dana BOS tahap pertama, padahal SLD mengklaim telah meminta Rp25 juta.
“Harusnya Rp.36 Juta 400 yang wou (kamu) kasih. Tapi wou hanya kasih 20 juta toh? Wou janji waktu itu minimal 25 juta,” ujarnya.
Tak terima dengan kekurangan Rp5 juta itu, Mantan Calon Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD) 2024-2029 itu naik pitam.
“Saya minta wou, jangan wou punya mulut suka putar balek begitu, saya paling tidak suka orang yang putar balek begitu. Saya ini pimpinanmu,” katanya.
Kepala sekolah itu sempat meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia tidak bisa menyerahkan uang secara langsung karena hujan. Dana tersebut telah ia titipkan kepada bendahara sekolah bernama Riskon.
Namun, alasan itu tidak diterima oleh SLD yang terus menuntut agar jumlah dana yang diberikan sesuai dengan keinginannya.
Tak hanya itu, pimpinan yayasan yang merupakan ayah dari anggota DPRD NTT tersebut juga mengancam kepala sekolah dengan pemecatan tidak terhormat jika tidak menuruti kemauannya.
Informasi yang diperoleh bahwa Yayasan Tunas Timur menaungi kurang lebih 97 sekolah. Yang mana jika dugaan ini benar dan pimpinan yayasan meminta setiap sekolah 36 juta rupiah maka dirinya bisa mendapatkan keuntungan dari dana BOS 2 miliar rupiah lebih.(***)