Kupang-InfoNTT.com,- Oknum pegawai honorer di salah satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kabupaten Kupang yang disebut-sebut tidak pernah masuk kantor selama 2 tahun namun tetap digaji dan tidak disanksi.
Informasi ini diketahui dari salah satu narasumber bahwa ada anak salah satu pejabat di Kabupaten Kupang yang sudah 2 tahun tidak masuk kerja. Hanya datang lapor diri lalu tidak masuk kerja. Anehnya, gaji tetap diterima setiap bulan.
“Anak pejabat itu datang kantor waktu lapor diri saja pada bulan Juli 2023. Namun kemudian tidak pernah masuk kantor tapi gaji bulanan dan uang makan diterima full. Kami yang rajin masuk malah uang makan dipotong,” ungkapnya, Minggu (16/2/2025) pagi.
Narasumber ini mengungkapkan bahwa tenaga honorer dengan inisial LBM diketahui anak dari salah satu pejabat eselon II di Pemkab Kupang. Mirisnya lagi, daftar hadir dan daftar gaji dari oknum honorer tersebut selalu aman dari Kepala Dinas pada OPD tersebut.
“Nilai evaluasi kinerja dari oknum tenaga honorer (LBM) juga lebih tinggi dari kami yang aktif kerja. Semoga ada perhatian serius dari Bupati Kupang terpilih untuk mengoreksi kinerja setiap OPD terkhususnya para kepala dinas,” ujarnya.
Dengan kondisi itu, dinilai membuat berbagai kalangan merasa cemburu karena perlakuan khusus pada oknum tenaga honorer yang dimaksud. Akibatnya, jika terus dibiarkan, akan menimbulkan kesenjangan terhadap pegawai honorer yang bekerja keras dan rajin.
“Yang disesalkan tidak pernah ada evaluasi, sanksi pun tidak. Boleh dicek sendiri absensinya. Bisa menimbulkan kecemburuan sosial,” tuturnya.
Ia menambahkan, setiap bulan oknum tenaga honorer tersebut menerima gaji 1,7 juta. Gaji ini sudah diakumulasi antara gaji pokok dan uang makan harian.
“Kami kalau tidak masuk satu hari saja tetap dipotong, sedangkan oknum tersebut tidak pernah masuk sama sekali namun tetap menerima gaji dan uang makan full, tidak ada potongan sama sekali,” jelasnya.
Media ini pun mencari tahu latar belakang dari oknum tenaga honorer yang disebutkan oleh narasumber. Ternyata nama tersebut juga tercatat sebagai mahasiswa aktif pada salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Kupang.
Laporan: Chris Bani