Kupang-InfoNTT.com,- Pemberdayaan kelompok Tenun Motif di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang telah menghasilkan ratusan kain tenun. Yang mana kelompok tenun ini terbentuk dan bergerak sejak Tahun 2023.
Ada 10 kelompok tenun yang terbentuk dan mulai dilatih serta dibimbing oleh tiga instruktur utama yakni mama Yohana Tosi, mama Orgi Nulle dan mama Rut Sabaat. Yang mana kelompok-kelompok tenun ini dinaungi oleh Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Penfui Timur.
Salah satu instruktur atau pelatih Tenun Motif Desa Penfui Timur, Yohana Tosi kepada media ini, Kamis (23/1/2025) mengatakan masing-masing instruktur membina dan melatih beberapa kelompok. Dirinya sendiri membina tiga kelompok tenun, yakni Cemara Kasih, Bela Tuan dan Biinmafo.
“Sejak dimulai tahun 2023 hingga sekarang sudah lebih dari 200 tenun yang kami hasilkan. Tenun yang dihasilkan yaitu selendang untuk laki-laki dan perempuan, sarung dan selimut,” ungkapnya.
Yohana Tosi juga berharap agar pemerintah daerah khusus Pemkab Kupang melihat pemberdayaan kelompok di setiap desa agar didukung, baik dari sisi modal hingga pada pemasaran, agar apa yang dikerjakan lewat kreatifitas ibu-ibu di desa bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang.
Ketua PKK Desa Penfui Timur, Afliana Tafoki-Selan dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa tujuan utama dibentuk kelompok tenun di Desa Penfui Timur agar melatih mengajari masyarakat guna untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembuatan kain Tenun Motif daerah khususnya Motif PenfuiTimuragar tidak pudar dimakan usia.
“Masyarakat modern saat ini sudah tidak tahu lagi cara menenun. Maka saya melakukan terobosan dengan kolaborasi bersama mama mama di Desa Penfui Timur untuk mulai membentuk kelompok tenun dan mengembangkan berbagai motif tenun khususnya motif Penfui Timur,” ujarnya.
Menurut Afliana, tenun yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok tenun di Penfui Timur mempunyai kualitas yang bagus bahkan tidak luntur, karena memakai jenis benang malon. Artinya dari segi bahan dasar, kain tenun yang dihasilkan kelompok binaan PKK Penfui Timur sangat luar biasa dan mampu bersaing dengan kualitas kain unggul di luar sana.
Kedepan, PKK Desa Penfui Timur juga akan mengembangkan kain tenun dari kelompok-kelompok ini dengan membuka butik tenun. Di dalamnya juga akan dijual hasil jahit dengan bahan dasar tenun Penfui Timur yang dimodifikasi sesuai karya PKK Penfui Timur dan juga keinginan konsumen.
“Kami mohon dukungan Bupati dan Wakil Bupati Kupang yang akan segera dilantik untuk melihat kelompok-kelompok tenun di Desa Penfui Timur. Tentu ini menjadi contoh yang baik bagi masyarakat di desa lain agar mulai berfikir mengembangkan tenun asli Timor agar jangan hilang karena peradaban. Namun sebaliknya terus berkembang hingga anak cucu kita kedepan bisa menikmati tenun asli daerah masing-masing,” ungkapnya.
Menurut Afliana, kelestarian Tenun saat ini terancam punah serta kurang dikenal masyarakat karena terhambatnya keberlangsungan pemberdayaan kelompok tenun di desa. Beruntungnya, ada momentum tersendiri di desa yang mengharuskan memakai pakaian tenun, seperti acara adat dan kedukaan, seperti halnya di Desa Penfui Timur.
“Alasan lain kami meminta dukungan Pemerintah Kabupaten Kupang karena kelompok-kelompok tenun ini masih belom optimal, dilihat dari beberapa indikator yaitu keberlanjutan, peluang usaha, peningkatan ekonomi, dukungan pemberdayaan, meningkatkan kemampuan, melestarikan, perlindungan. Semoga kehadiran kelompok tenun Desa Penfui Timur menjadi penyongsong dalam bangkitnya pemberdayaan di Kabupaten Kupang, dan pemerintah daerah semoga bisa memberikan dukungan penuh terhadap pemberdayaan kelompok Tenun di setiap desa,” harap Ketua PKK Desa Penfui Timur ini.
Sedangkan Kepala Desa Penfui Timur, Zem Tafoki ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa apa yang dikerjakan oleh PKK Desa Penfui Timur perlu mendapat apresiasi karena merupakan terobosan yang luar biasa. Tentu Pemerintah Desa Penfui Timur juga mendukung dengan memberikan modal benang bagi kelompok-kelompok tenun tersebut.
Rasa bangga ini, kata Zem Tafoki, salah satu bentuk dukungan dari Pemdes adalah dengan memakai hasil karya kelompok-kelompok tenun tersebut dalam bentuk baju kemeja kerja bagi jajaran Pemerintah Desa Penfui Timur.
“Hari ini Kamis 23 Januari 2025, saya sebagai kepala desa bersama Sekretaris dan jajaran di Kantor Desa Penfui Timur memakai kemeja tenun hasil karya kelompok-kelompok tenun binaan PKK Desa Penfui Timur. Jadi bukan saja dukungan modal benang, tapi kami juga membeli dan memakai hasil karya tersebut,” ungkapnya.
Menurut Kepala Desa Penfui Timur, peran industri kecil, khususnya kelompok pengrajin tenun di desa, sangat vital dalam memperkuat perekonomian lokal. Ia berharap Pemda Kabupaten Kupang bisa membantu dalam bentuk modal hingga pemasaran baik melalui pameran atau festival budaya agar menjadi pendorong bagi para pengrajin untuk terus berinovasi dan mengembangkan industri kreatif di Kabupaten Kupang.
“Kami juga akan membantu di tahun 2025 ini dengan memberikan bantuan benang. Walaupun tidak seberapa namun kiranya akan membantu kelompok-kelompok tenun ini untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi ekonomi keluarga, desa dan daerah,” ujar Kades Tafoki.
Dirinya juga mengharapkan akan mendukung penuh pemerintah daerah bagi pengrajin tenun di Penfui Timur dalam mengembangkan usaha dan membantu pemasarannya, baik dalam daerah maupun luar daerah, dengan salah satu cara membuka galeri Dekranasda Kabupaten Kupang.
“Memang ada kelompok tenun di Penfui Timur yang sudah mulai menjual secara online juga. Namun jika Pemda ikut berkontribusi dalam pemasaran maka pastinya ekonomi masyarakat agar bergerak membaik dengan cepat,” kata Kades Penfui Timur penuh harapan.
Untuk diketahui bahwa hasil karya kelompok-kelompok tenun binaan PKK Desa Penfui Timur ini sudah terjual banyak dan telah diikutsertakan dalam pameran lokal di festival Desa Penfui Timur pada tahun 2024 kemarin. Jika ada yang berminat bisa mendatangi langsung Kantor Desa Penfui Timur untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Laporan: Chris Bani